KOMPAS.com - Ketika ingin mendekorasi rumah, satu hal yang perlu dipikirkan adalah gaya interior yang akan digunakan.
Namun dengan banyaknya pilihan, orang sering kali salah dalam mengenali dan membedakan gaya satu dan lainnya.
Untuk itu, mengetahui beberapa ciri desain interior ini bisa menjadi panduan dalam dekorasi rumah idaman.
Minimalis
Desain interior bergaya minimalis mengacu pada penggunaan bahan industri dan bentuk geometris.
Gaya ini juga identik dengan pemakaian warna monokrom seperti putih dan hitam, yang menekankan pada kesederhanaan fungsi dalam furnitur.
Skandinavia
Disebut Skandinavia karena populer di negara-negara tersebut. Gaya ini memiliki konsep yang simpel dan natural. Desain ini juga bisa diaplikasikan ke setiap ruangan rumah, termasuk pada ruang tamu.
Kunci dalam desain ini adalah memanfaatkam sinar matahari agar benar-benar dieriima di area yang dingin di dalam rumah.
Salah satu elemen terpenting dalam gaya ini adalah penggunaan kayu yang menciptakan kesan natural. Unsur kayu pada desain Skandinavian bisa diterapkan dalam pemilihan furnitur.
Aksen kayu ini juga dapat dipadukan dengan dominasi warna putih dan abu-abu untuk mencipakan kesan simpel.
Art deco
Pada arsitektur, gaya ini kerap menggunakan bahan dengan kualitas mahal secara berlebihan, seperti penggunaan patung dan panel kaca.
Pada pemilihan furnitur, gaya art deco menekankan pada pemakaian perabot dari bahan kayu tropis seperti eboni, palem, kayu zebra.
Selain itu, perabot gaya ini juga sering menggunakan gading dan besi tempa sebagai pemanis ruangan.
Penggunaan perabot bergaya ini biasanya diproduksi secara massal dan murah. Sehingga bahan yang digunakan lebih banyak bahan-bahan keluaran pabrik.
Di Indonesia, arsitektur bergaya art deco menggunakan warna-warna material yang mencirikan gaya art deco tropis. Beberapa bangunan bergaya art deco di Indonesia antara lain, Hotel Preanger dan Villa Isola.