Industrial
Gaya ini terinspirasi dari desain gudang dan apartemen perkotaan yang belum selesai. Gaya ini menonjolkan interior yang belum selesai, seperti batu bata yang terekspos, saluran air yang tidak tertutup, dan penggunaan material bekas sebagai hiasan dan furnitur.
Interior yang mengadopsi gaya industrial biasanya memiliki langit-langit yang tinggi. Selain penggunaan elemen kayu dan logam juga menjadi ciri mencolok dari gaya interior.
Maka tidak mengherankan jika warna-warna tanah dan netral menjadi pilihan populer dalam gaya ini.
Victorian
Material yang digunakan pun biasanya terbuat dar kayu, namun tak jarang pula yang membangunnya dengan dinding bata.
Untuk interior, gaya Victorian mengedepankan kemewahan layaknya seorang bangsawan. Ini terlihat dari penggunaan perabot dan aksesoris.
Gaya ini merupakan kombinasi dari beberapa elemen gaya, yakni klasik dan eksotik, gothic, dan rococo.
Perabot menggunakan warna-warna kaya seperti coklat tua, coklat terang, dan merah. Selain itu, jika Anda perhatikan, gaya Victorian juga sering menampilkan perapian dan rak buku besar sebagai ornamen utama.
Bohemian
Pemilik rumah bisa menggantungkan permadani atau anyaman di dinding sebagai ornamen, atau memiliki warna sofa dan karpet dengan warna yang bertolak belakang.
Warna yang digunakan cenderung cerah dan berani berpadu dengan unsur motif bergaya gipsy.
Motif ini merupakan implementasi budaya Eropa dan Asia Timur.
Rustic
Secara harfiah, rustic berarti berkarat, kasar, atau berkesan pedesaan.
Namun kenyataannya, rustic kini kerap dikaitkan dengan gaya natural yang apa adanya.
Gaya ini mewarisi beberapa fitur dari gaya country, seperti bata dan langit-langit kayu.