Penempatan kaca patri lazimnya berhadapan langsung dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga memberikan efek tiga dimensional.
Pembuatan Kaca Patri
Kaca Patri menempati urutan panjang sesuai dengan perkembangan teknologi, termasuk dalam teknik pembuatannya.
Pada abad ke 12, kaca yang digunakan sangat tebal dan terbuat dari besi bebas silika. Besi tersebut kemudian dicampur dengan sisa soda atau garam abu serta kapur.
Campuran tersebut kemudian dipanaskan pada temperatur 3 ribu derajat Fahrenheit. Jika ingin membuat warna, maka ditambahkan oksida metalik.
Penemuan alat pemotong kaca yang terbuat dari bahan intan pada abad ke-16, praktis membuat kaca patri lebih cepat dibuat sehingga biayanya pun menjadi lebih murah.
Meski demikian, pembuatan kaca patri tidak mudah seperti yang dibayangkan. Ini karena bentuk kaca yang diinginkan tidak selalu dalam garis lurus.
Kaca yang berbentuk melengkung misalnya, membutuhkan kehati-hatian agar tidak pecah saat dipotong.
Sebelum membuat, perajin harus menggambar sketsa atau desain yang diinginkan. Setelah disetujui, barulah dibuat desain dengan ukuran 1:1. Kaca yang digunakan kemudian dipotong berdasarkan ukuran tersebut.
Selanjutnya adalah menyambung tiap kaca. Ada beberapa cara yang digunakan agar setiap kaca dapat tersambung sempurna.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.