JAKARTA, KOMPAS.com – Mata M Choliq nampak berkaca-kaca ketika membuka konferensi pers di Gedung Waskita, Jakarta, Jumat (6/4/2018) sore. Sesekali ia menunduk saat kata demi kata mengalir parau dari bibirnya.
“Teman-teman rekan media, pertama-tama saya minta maaf,” ucap Choliq membuka pertemuan.
Suaranya sempat terhenti sejenak sebelum akhirnya kembali melanjutkan.
“Mungkin selama ini ada sesuatu yang kurang berkenan di anda, sehingga saya atas nama direksi yang lama mohon maaf,” lanjut Choliq.
Mulai hari ini, pria berusia 66 tahun itu purna tugas sebagai Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Keputusan tersebut dikukuhkan di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar tertutup di lantai 11 kantor pusat Waskita.
Jabatan yang ditinggalkan Choliq kini dipegang oleh I Gusti Ngurah Putra, yang kini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero).
Dalam beberapa waktu terakhir, Choliq memang menjadi incaran awak media lantaran rentetan kasus kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek yang digarap Waskita.
Baca juga : Kecelakaan Kerja Lagi, Waskita Dipanggil Kementerian PUPR
Dari 16 kasus kecelakan yang terjadi dalam Agustus 2017 hingga Maret 2018, delapan diantaranya terjadi pada proyek yang digarap perusahaan yang dipimpinnya.
Choliq pun cukup sulit dijumpai. Seperti saat rapat mendadak yang digelar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di kantornya, usai ambruknya salah satu bekisting pierhead pada proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), pada 20 Februari 2018.
Choliq saat itu buru-buru meninggalkan awak media yang telah menunggunya untuk meminta konfirmasi atas kecelakaan kerja yang terjadi.
Demikian halnya saat beberapa rapat kerja antara Komisi V dengan Kementerian PUPR di Kompleks Parlemen untuk membahas kasus kecelakaan kerja. Choliq nyaris tidak pernah datang dan hanya diwakili oleh Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Waskita, Agus Sugiono.
Kini, Choliq memilih untuk beristirahat dari dunia konstruksi. Dunia yang membesarkan namanya setelah berkecimpung cukup lama yakni 40 tahun. Choliq pun tak ingin membatasi waktu istirahatnya.
“Kalau terus bekerja kapan menikmatinya. Jadi sampai dengan hari ini, sore ini, saya masih ingin beristirahat. Enggak tahu bulan depan, tahun depan, kita lihat. Istirahat itu enak opo enggak. Kalau enggak enak ya kerja lagi,” tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.