Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Panjang si Kaca Patri

Kompas.com - 09/07/2018, 20:09 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kaca patri atau stained glass merupakan bahan yang sering ditemui di gedung-gedung tua. Material ini terbuat dari kaca yang direkatkan dengan kaca lain sehingga menjadi mozaik yang indah.

Pada bangunan tua, kaca patri merupakan salah satu pelengkap yang hampir tak pernah ditinggalkan. Material ini biasanya digunakan pada jendela kecil diatas jendela (bovenlicht) dan jendela yang terdapat di kulit bangunan.

Awal Mula

Pada mulanya kaca patri merupakan kegiatan pelengkap yang berasal dari Eropa. Seni kaca patri sudah dikenal sejak abad ketiga Masehi.

Namun penggunaan bahan ini secara masif pada jendela, terutama jendela-jendela gereja baru dimulai sejak abad ke-12, ketika zaman Gotik mengalami masa kejayaan.

Harian Kompas, 20 April 1991, mencatat pada mulanya kaca patri hanya digunakan di gedung-gedung gereja.

Alasannya karena gereja menghadap ke Timur. Sehingga pada saat matahari terbit, sinarnya akan masuk melalui kaca dan memberikan aneka bias warna-warni pada ruangan.

Pada zaman itu hampir semua bangunan besar dan megah menggunakan kaca patri sebagai hiasan utama.

Jendela rumah di Inggris dan Perancis banyak menggunakan material ini sebagai hiasan. Sejak abad ini, kaca patri sudah menjadi bagian dari seni kerajinan sekaligus arsitektur.

Jendela kaca tersebut biasanya kaya akan warna-warna cemerlang seperti biru, hijau zamrud, merah delima, dan kuning. Penggunaan kaca patri sangat populer karena menambah rasa sejuk dan nyaman dalam ruangan.

Penempatan kaca patri lazimnya berhadapan langsung dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga memberikan efek tiga dimensional.

Simbol kota dengan seni patri kaca, diantaranya simbol Kota Surabaya dengan gambar ikan hiu dan buaya, terdapat di bagian dinding luar gedung bekas Escomptobank (dibangun tahun 1904) yang menghadap Jalan Pintu Besar Utara, Jaka rta .Tunggal, Nawa Simbol kota dengan seni patri kaca, diantaranya simbol Kota Surabaya dengan gambar ikan hiu dan buaya, terdapat di bagian dinding luar gedung bekas Escomptobank (dibangun tahun 1904) yang menghadap Jalan Pintu Besar Utara, Jaka rta .
Pembuatan Kaca Patri

Kaca Patri menempati urutan panjang sesuai dengan perkembangan teknologi, termasuk dalam teknik pembuatannya.

Pada abad ke 12, kaca yang digunakan sangat tebal dan terbuat dari besi bebas silika. Besi tersebut kemudian dicampur dengan sisa soda atau garam abu serta kapur.

Campuran tersebut kemudian dipanaskan pada temperatur 3 ribu derajat Fahrenheit. Jika ingin membuat warna, maka ditambahkan oksida metalik.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau