JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengklaim pelaksanaan hajat mudik dan balik Lebaran 2018, jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Meski demikian, masih ada hal yang menjadi catatan, terutama soal keberadaan rest area atau tempat istirahat yang masih kurang.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto menuturkan, secara umum masyarakat lebih mudah dalam menjalani ritual tahunan tersebut pada tahun ini.
Baca juga: Ketua Komisi V DPR: Macet Mudik 2018 karena Antrean di Rest Area
"Kemacetan lalu lintas telah dapat diurai, kecelakaan lalu lintas telah dapat dikurangi sangat jauh sekali, 30 persen dari tahun-tahun yang lalu. Angka ini cukup besar," ungkap Wiranto di Mabes Polri, Senin (25/6/2018).
Tak hanya dari sisi kemacetan, Wiranto mengklaim, keberhasilan juga dicapai berdasarkan harga kebutuhan bahan pokok yang relatif dapat terkendali. Meski terjadi kenaikan harga, namun masih dalam batas wajar.
"Tidak seperti tahun lalu yang sangat tajam dan tidak terjangkau masyarakat," ujarnya.
Baca juga: 4 Faktor Penyebab Mudik Lebaran 2018 Terbilang Sukses
Saat arus balik kemarin, menurut dia, sudah ada penambahan rest area di beberapa titik jalur mudik. Namun, jumlah rest area tersebut masih kurang.
"Jadi saya kira ini khusus. Kita lagi mikir mungkin harus ada tambahan rest area yang dibuka pada saat Natal, Tahun Baru, Lebaran," kata Basuki.
Sementara itu, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru mengakui kurangnya rest area masih menjadi catatan pada pelaksanaan mudik Lebaran tahun ini.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan