Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Pantura, Jejak Daendles yang Kalah Pamor dari Tol Trans Jawa

Kompas.com - 14/06/2018, 08:02 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Kompas Video Tim Merapah Trans-Jawa 3 Kompas.com menelusur hingga ruas terakhir Tol Trans-Jawa.

Bahkan, jalan pendekat jelang Jembatan Comal di Pemalang, yang menjadi simbol "penderitaan" pemudik tiap tahun kami dapati sangat sepi pada siang hari.

Di jalur menuju Alas Roban, laju kendaraan kami menyentuh 100 kilometer per jam. Demikian halnya saat memasuki Tegal, Brebes, dan tiba di Cirebon, volume kendaraan bisa dihitung dengan jari dua tangan.

Tak mengherankan jika Condro menganalisa bahwa pemanfaatan jalur Pantura saat ini didominasi pemudik atau penduduk lokal.

Fenomena serupa yang kami dapati di jalur pantai selatan Jawa (Pansela) pada Sabtu (9/6/2018) malam hingga Minggu (10/6/2018) siang.

Bedanya, Pansela menyuguhkan panorama alam yang menawan, sementara Pantura justru membutuhkan sikap ekstra sabar pengguna jalan. Debu dan gersang tak bisa dipisahkan, lekat dengan citra Pantura selama ini.

Selamat Lebaran, selamat berbagi keceriaan di kampung halaman!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau