JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya kemacetan, ancaman teror di jalan tol saat mudik Lebaran 2018 juga turut menjadi perhatian pemerintah.
Baru-baru ini, sebuah benda mencurigakan dilempar orang tidak dikenal dari dalam mobil ke Gerbang Tol (GT) Sidoarjo 1, Jumat (18/5/2018).
Tim Gegana pun diterjunkan untuk mengamankan benda asing yang diduga bom tersebut. Akibatnya, arus kendaraan sempat dialihkan untuk sterilisasi lokasi.
Baca juga: Usai Sterilisasi Benda Mencurigakan, GT Sidoarjo 1 Dibuka Kembali
Pascateror yang terjadi dua pekan lalu di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, rentetan aksi bom bunuh diri terjadi di Surabaya, Jawa Timur.
Tak hanya itu, Tim Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap sejumlah terduga teroris di sejumlah wilayah untuk mengantisipasi aksi serupa di daerah lain.
Menanggapi hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut memberikan perhatian lebih atas potensi teror yang terjadi di jalan tol.
Terutama, pada saat arus mudik dan balik, dimana kepadatan volume kendaraan tertinggi terjadi.
"Di sana kan kami selalu kerja sama dengan Kemenhub dan Kakorlantas (untuk pengamanan aksi teror)," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto di Jakarta, Jumat lalu.
Hal lain yang tak luput menjadi perhatian yaitu kehadiran pedagang asongan di jalan tol. Hal ini dikhawatirkan akan menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan, terutama di sekitar gerbang tol.
Arie mengatakan, pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan pedagang asongan di jalan tol.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.