Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, Starbucks Bolehkan Tamu "Nongkrong" Tanpa Belanja

Kompas.com - 20/05/2018, 10:59 WIB
Haris Prahara,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SEATTLE, KOMPAS.com - Peritel kopi global Starbucks mengeluarkan kebijakan baru. Semua masyarakat boleh duduk di tokonya, meski tak belanja apa-apa.

Kabar populis tersebut muncul setelah Starbucks berulang kali tersandung kasus bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Pada April lalu, dua pria berkulit warna tertentu dicokok polisi pada toko Starbucks di Philadelphia, Amerika Serikat.

Dua pria itu hanya menumpang toilet dan tidak belanja apa pun.

Kasus SARA kemudian terjadi lagi. Pada Kamis (17/5/2018), oknum karyawan Starbucks di La Canada, California, Amerika Serikat, mencetak kertas dengan pesan bernuansa rasial kepada tamunya.

Tamu itu, yang diketahui bernama Pedro, sontak kecewa dan marah atas ulah oknum itu. Padahal, ia merasa telah menyebut namanya dengan benar dan jelas ketika memesan dua gelas kopi.

Baca juga: Kasus SARA Kembali Terjadi di Toko Starbucks

"Kata-katanya amat sensitif bagi seorang yang memiliki darah Latin," cetus Pedro.

Terkait berulangnya kasus SARA di tokonya, Starbucks telah mengeluarkan surat edaran resmi pada Sabtu (19/5/2018) berisi panduan baku terhadap tamu. Itu dilakukan agar toko Starbucks menjadi inklusif bagi semua golongan.

Sebagaimana dilaporkan Wall Street Journal, surat itu berbunyi "Setiap orang yang datang ke area Starbucks, termasuk wilayah luar ruang dan toilet, adalah tamu. Tanpa perlu mempertimbangkan mereka membeli sesuatu atau tidak".

Peraturan baru itu diharapkan mencegah kasus SARA terjadi lagi di dalam Starbucks.

Gelas plastik dan karton StarbucksShutterstock Gelas plastik dan karton Starbucks
Dalam aturan barunya, Starbucks juga memberi syarat bahwa tamu yang tidak belanja apa-apa tidak boleh menganggu kenyamanan pengunjung lainnya.

Seorang petinggi Starbucks menyebutkan kepada Wall Street Journal, selama ini perusahaan tidak memiliki aturan baku terkait kebebasan tamu "nongkrong" di tokonya.

Karena itulah, tamu yang hanya menumpang toilet atau duduk santai tanpa belanja kerap diminta pergi dari gerai Starbucks.

Baca juga: Kebijakan Baru, Toilet Starbucks Bebas Dipakai meski Tak Beli Apa-apa

Sebelum peraturan resmi dirilis, Executive Chairman Starbucks Howard Schultz juga telah berpendapat bahwa menghargai kemajemukan adalah hal krusial bagi Starbucks.

Berkaca dari hal tersebut, Starbucks kini resmi membebaskan semua kalangan masyarakat masuk dan menikmati toko Starbucks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau