CALIFORNIA, KOMPAS.com - Peritel kopi kelas global, Starbucks, kembali tergulung insiden bernuansa rasial. Kasus itu menambah panjang daftar nestapa Starbucks.
Toko yang selayaknya menjadi lumbung pundi-pundi bagi Starbucks, malah menjadi ladang penebar isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) oleh oknum karyawannya.
Sebagaimana diwartakan Daily Mail, Kamis (17/5/2018), seorang barista Starbucks di La Canada, California, Amerika Serikat, mencetak kertas dengan pesan bernuansa rasial kepada tamu asal Meksiko.
Bukannya menulis dengan tepat nama tamu tersebut, sang pelayan justru menulis istilah yang mempertentangkan kemajemukan.
Tamu itu, yang diketahui bernama Pedro, merasa telah menyebut namanya dengan benar dan jelas kepada oknum Starbucks.
Baca juga: Karyawannya Terbelit Kasus Rasial, Ini Tanggapan Bos Starbucks
Namun, ia sontak kecewa sekaligus marah ketika melihat dua gelas minuman yang dipesannya justru memantik bara SARA.
"Itu adalah kalimat sensitif bagi seorang yang memiliki darah Latin," ungkap Pedro.
Ia pun meyakini, pesan yang ditulis itu bersifat sengaja. Sebab, sang pelayan telah mampu mengulang penyebutan namanya dengan lancar.
"Akan tetapi, saya tegas menolaknya. Ini adalah kasus penghinaan yang luar biasa," cetus Pedro.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.