Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus SARA Kembali Terjadi di Toko Starbucks

Kompas.com - 18/05/2018, 10:00 WIB
Haris Prahara,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Peritel kopi kelas global, Starbucks, kembali tergulung insiden bernuansa rasial. Kasus itu menambah panjang daftar nestapa Starbucks.

Toko yang selayaknya menjadi lumbung pundi-pundi bagi Starbucks, malah menjadi ladang penebar isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) oleh oknum karyawannya.

Sebagaimana diwartakan Daily Mail, Kamis (17/5/2018), seorang barista Starbucks di La Canada, California, Amerika Serikat, mencetak kertas dengan pesan bernuansa rasial kepada tamu asal Meksiko.

Bukannya menulis dengan tepat nama tamu tersebut, sang pelayan justru menulis istilah yang mempertentangkan kemajemukan.

Tamu itu, yang diketahui bernama Pedro, merasa telah menyebut namanya dengan benar dan jelas kepada oknum Starbucks.

Baca juga: Karyawannya Terbelit Kasus Rasial, Ini Tanggapan Bos Starbucks

Namun, ia sontak kecewa sekaligus marah ketika melihat dua gelas minuman yang dipesannya justru memantik bara SARA.

"Itu adalah kalimat sensitif bagi seorang yang memiliki darah Latin," ungkap Pedro.

Ia pun meyakini, pesan yang ditulis itu bersifat sengaja. Sebab, sang pelayan telah mampu mengulang penyebutan namanya dengan lancar.

Aneka macam produk yang dijual di gerai StarbucksShutterstock Aneka macam produk yang dijual di gerai Starbucks
Adapun pihak toko sudah berupaya menawarkan kartu belanja 50 dollar AS sebagai langkah perdamaian.

"Akan tetapi, saya tegas menolaknya. Ini adalah kasus penghinaan yang luar biasa," cetus Pedro.

Respons Starbucks

Terkait kasus SARA yang terulang kembali di tokonya, Starbucks angkat suara.

"Insiden seperti ini bukanlah pengalaman yang kami harapkan pada konsumen gerai kami. Permintaan maaf telah kami sampaikan langsung kepada yang bersangkutan dan situasi berjalan baik kembali," papar Starbucks dalam pernyataan resminya.

Dalam catatan Kompas.com, kasus di atas terjadi kurang 2 minggu dari pelatihan antidiskriminasi rasial bagi seluruh karyawan Starbucks di Amerika Serikat.

Pada 29 Mei mendatang, sebanyak 8.000 toko Starbucks di Negeri Paman Sam tutup massal untuk pelatihan tersebut.

Baca juga: Susul 8.000 Gerai di AS, Starbucks Kanada Juga Berencana Tutup

Pelatihan dimaksud adalah imbas dari jeratan kasus SARA yang terjadi di sebuah toko Starbucks di Philadelphia medio April silam.

Kala itu, dua tamu pria dicokok polisi karena dianggap tidak membeli apa-apa dan hanya menumpang toilet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau