NEW YORK, KOMPAS.com - Toilet. Bilik ini bisa dibilang tempat paling privat bagi kita.
Mau merenung, bisa. Mau menyanyi sumbang tanpa ada yang menertawakan, juga bisa. Di situlah tempatnya.
Namun, siapa sangka tempat itu dapat pula menjadi sumber malapetaka. Seperti yang tengah dialami kedai kopi kelas wahid, Starbucks.
Peritel Amerika Serikat tersebut mengalami guncangan bertubi-tubi dalam beberapa waktu terakhir.
Semuanya, jika ditelaah, bertitik pangkal pada urusan toilet.
Terbaru, Starbucks dinilai lalai mengawasi penggunaan toiletnya. Bagaimana tidak, kamera pengintai bisa sampai terpasang di dalam toilet dan merekam aktivitas para tamunya.
Tempat kejadiannya pada sebuah gerai Starbucks di Toronto, Kanada.
Polisi Toronto sampai turun tangan menangani kasus tersebut. Mereka mendapat laporan pada Rabu (9/5/2018) sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Akan tetapi, berhubung toko sudah telanjur tutup, pihak berwajib baru bisa memeriksa toko pada Kamis lalu.
Manajer toko mengklaim, pihaknya segera mencabut baterai setelah keberadaan kamera itu diketahui.
Terkait kasus tersebut, Manajer Senior Komunikasi Starbucks Tim Gallant mengatakan, awak toko bergerak tangkas ketika mendapat informasi ada kamera perekam di dalam toilet. Bahkan, sampai memanggil aparat penegak hukum.
"Karyawan toko tersebut senantiasa membersihkan toilet beberapa kali dalam sehari. Karena itulah, ketika ada ketidakberesan, kami segera mengontak pihak berwajib," ucap Tim.
Menumpang toilet
Sebelum kasus kamera perekam masuk toilet mencuat, Starbucks juga sudah dilanda masalah penggunaan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) saat berjualan.