Kecerdasan buatan diperkirakan menjadi aturan, bukan pengecualian, dalam mengubah wajah banyak industri, termasuk properti.
Pemikiran ini diungkapkan oleh Neil Sahota, pemimpin pengembangan bisnis di seluruh dunia dan pakar untuk kelompok usaha IBM Watson.
Dia memprediksi bahwa kecerdasan buatan akan diterapkan di industri properti dan industri lain pada tahun ini, seperti laporan yang dipublikasikan di www.cio.com.
"Diperkirakan bahwa dalam 5-10 tahun ke depan, teknologi akan berkembang pesat dan mengubah cara operasional industri, mulai dari metode konstruksi dan desain, hingga fasilitas dalam perumahan," ucap Chanond.
Dia menambahkan, kecerdasan buatan akan terintegrasi dalam gaya hidup masyarakat sehingga tercipta cara baru yang menghemat waktu, menjaga kesehatan tubuh, dan sebagainya.
“Ini akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,” tutur Chanond.
Bagi Ananda, teknologi baru akan memengaruhi strategi dan perencanaan investasi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sebaik mungkin.
Teknologi juga akan membantu diferensiasi produk, kreasi, dan desain bahan bangunan yang bisa memberikan solusi baru bagi kehidupan perkotaan.
Chanond mengatakan, Ananda sedang mempelajari kemungkinan melakukan penelitian bersama dan pengembangan proyek dengan pengembang lainnya, seperti LPN, agar bisa memanfaatkan kelebihan masing-masing.
Menurut dia, perusahaan telah menetapkan target pendapatan lebih dari Rp 16,7 triliun untuk tahun 2018.
Target itu termasuk sembilan proyek perumahan yang akan selesai dan siap diserahterimakan kepada pemiliknya. Selain itu, Ananda akan meluncurkan 16 proyek baru yang nilainya berkisar Rp 15,4 triliun pada tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.