Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peminat "Concrete Wood" di Indonesia Belum Seramai Thailand

Kompas.com - 16/03/2018, 23:18 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berbeda dengan Thailand, concrete wood masih menjadi hal baru di industri properti Tanah Air.

Sekalipun, bahan baku pembuatan rumah ini diklaim memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan tembok umumnya yang dibangun dengan bahan dasar semen, batu bata, serta pondasi kayu.

Salah satu pengembang concrete wood di Indonesia yaitu PT Conwood Indonesia, yang sudah mengenalkan produk ini sejak 2015.

Menurut  Presiden Direktur PT Conwood Indonesia Rizki Kresno, Indonesia merupakan pasar potensial dalam mengembangkan concrete wood.

Bonus demografi yang besar serta kebutuhan yang tinggi atas rumah menjadi faktor pendorongnya. Saat ini, angka kebutuhan rumah atau backlog mencapai 11,4 juta. Permintaan concrete wood pun, disebut Rizki, naik setiap tahunnya.

“Tiga tahun ini, terjadi growth di pemasaran kita antara 50 hingga 70 persen. Bahkan di 2016 tumbuh sampai 200 persen. Tahun ini target kami bisa tumbuh 50 persen,” kata Rizki di Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Bermarkas di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, saat ini pabrik Conwood dapat memproduksi sekitar 36.000 ton concrete wood setiap tahun.

Rizki menuturkan, dengan adanya program sejuta rumah yang digagas Presiden Joko Widodo, Rumah Conwood dapat menjadi alternatif pilihan penyediaan rumah yang cepat dan tahan gempa.

Concrete wood, sebut dia, bukan terbuat dari material kayu, melainkan selulose dan fiber yang diklaim tahan gempa hingga magnitudo 7, tahan api dan anti rayap.

“Saat ini, realisasi program sejuta rumah seperti diketahui masih rendah,” sambung Rizki.

Namun demikian, ia mengakui, belum terbukanya mindset masyarakat terhadap bahan baku ini, membuat belum banyak orang yang mengenal produk ini.

“Kalau di Filipina dan Jepang concrete wood itu sudah biasa, di sini belum terbiasa. Kebiasaan masyarakat itu, rumah yang kuat itu yang temboknya besar,” kata Rizki.

Meski diklaim kuat, bukan berarti bahan baku ini tidak bisa dikreasikan. Justru kelebihan bahan baku ini dapat dengan mudah dikostumisasi baik itu oleh pemilik rumah maupun arsitek yang merancang bangunan.

“Seperti di sini ada fasad yang modelnya custom. Jadi, jika ada ide bisa dikombinasikan,” kata Marketing Manager PT Conwood Indonesia Hedhy Kurnianti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com