Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Tanah Aset Desa, 50 Rumah Nelayan Dibangun

Kompas.com - 15/03/2018, 17:50 WIB
Hamzah Arfah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com – Kehidupan layak dan lebih teratur bakal dirasakan para nelayan di Desa Paloh, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Hal ini karena ada sebanyak 50 rumah khusus yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan guna mengurangi kawasan kumuh.

Pembangunan rumah-rumah tersebut, menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 5 miliar. Dengan luasan tanah tempat rumah tersebut dibangun, menggunakan tanah aset desa.

“Selain untuk pembangunan rumah, dana dari APBD ada yang digunakan untuk pembangunan sarana dan pra-sarana serta utilitas, seperti jalan lingkungan dan saluran air,” ungkap Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Lamongan, Mochammad Wahyudi, Kamis (15/3/2018).

Bupati Lamongan Fadeli (kiri), saat meninjau langsung bangunan rumah di Desa Paloh, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur.Dok. Humas Pemkab Lamongan Bupati Lamongan Fadeli (kiri), saat meninjau langsung bangunan rumah di Desa Paloh, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Ia menjelaskan, masing-masing rumah tersebut dibangun di lahan seluas 10x12 meter, dengan luas bangunan mencapai 6x9 meter.

Dengan setiap rumah, masing-masing dilengkapi dua kamar, satu ruang tamu, satu kamar mandi, fasilitas untuk dapur, serta sudah dilengkapi dengan jaringan listrik dan saluran air bersih.

“Nantinya setiap bulan, warga bakal dikenakan biaya sewa seperti layaknya Rusunawa. Tapi memang hingga kini belum ditentukan, berapa nanti besaran biaya sewanya. Masih dalam tahap pembahasan,” jelasnya.

Warga sendiri mengaku senang dengan adanya proyek rumah bagi mereka. Terlebih, kebanyakan warga yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan tersebut, sebelumnya banyak yang tinggal bersama.

“Saya sebelumnya tinggal bersama dengan dua kepala keluarga yang lain. Tentu adanya rumah ini akan sangat membantu, akan membuat hidup keluarga kami bisa lebih teratur,” ucap salah satu warga, Zainal Ma’arif.

Sementara warga lain Achmad Subkhan mengaku, sebelumnya ia dan keluarga tinggal bersama empat keluarga lain dalam satu rumah. Karenanya, adanya program rumah buat mereka tersebut dinilai sangat membantu.

“Tapi kami juga berharap, nantinya ada fleksibilitas dalam nilai sewa dan pastinya meringankan. Karena pekerjaan kami sebagai nelayan, sangat tergantung dengan musim,” tambah Subkhan.

Sementara itu, Bupati Lamongan Fadeli telah menyerahkan sebanyak 50 kunci rumah secara simbolis kepada para warga yang telah didata, dan dianggap layak dalam menempati rumah tersebut, Kamis (15/3/2018).

Bupati Lamongan Fadeli (kiri), saat meninjau fasilitas yang ada di rumah untuk para nelayan.Dok. Humas Pemkab Lamongan Bupati Lamongan Fadeli (kiri), saat meninjau fasilitas yang ada di rumah untuk para nelayan.
“Pembagunan ini bagian dari perhatian pemerintah, untuk mengurangi kawasan kumuh. Tadi saya lihat kualitas bangunannya sangat bagus, bersih, dan memiliki view langsung ke laut. Saya berharap, ini dimanfaatkan dan dirawat dengan baik,” tutur Fadeli.

Dengan adanya rumah tersebut, Fadeli juga berharap, bisa mendukung program rumah sehat yang sedang digalakkan oleh Pemkab Lamongan. Setidaknya agar tidak ada lagi rumah di Lamongan yang masih beralaskan tanah, minimal di Desa Paloh yang memiliki luas wilayah mencapai 4.956 meter persegi.

“Menurut data, pada tahun 2016, ada sebanyak 62 ribu rumah yang masih berlantai tanah di Lamongan. Hingga saat ini, sebanyak 42 ribu rumah sudah mendapat bantuan plesterisasi, sementara sebanyak 20 ribu rumah sisanya akan coba kami tuntaskan pada tahun ini,” ucap dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com