Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ruas-ruas Macet Jalur Mudik 2018

Kompas.com - 04/05/2018, 21:02 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Persiapan menjelang mudik Lebaran 2018 melibatkan sejumlah instansi pemerintah, baik dari kementerian terkait maupun Polri.

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mendapat bagian pengamanan sepanjang jalur mudik untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas.

Menurut Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa, ada dua target untuk tahun ini. Target pertama yaitu kelancaran yang lebih baik, artinya kemacetan harus bisa lebih ditekan. Target kedua yaitu keselamatan yang lebih terjamin.

Baca juga : Catat, Sejumlah Titik Jalur Mudik Masih Dikerjakan

“Tahun ini pengamanan lebih sulit dari tahun lalu karena tahun lalu lancar. Dengan tersambungnya jalan tol sepanjang Jakarta ke Surabaya membuat masyarakat berbondong-bondong lewat jalan tol,” ucap Royke Lumowa saat memaparkan laporannya dalam Diskusi Panel V “Kesiapan Pengamanan Arus Mudik dalam Rangka Menghadapi Bulan Ramadhan dan Lebaran Tahun 2018” di Auditorium Lemdiklat Polri, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Maka dari itu, kata Royke, pihaknya terus menyosialisasikan agar masyarakat tidak cuma lewat jalan tol, tetapi juga jalan arteri.

Mengenai titik kemacetan, menurut dia, yang cukup krusial saat mudik nanti terjadi di Tol Cikampek.

“Pasti akan terjadi kepadatan karena ada pengerjaan yang mengganggu volume jalan sehingganya kapasitas berkurang, misalnya di titik tertentu di Kilometer 10, 16, 32, dan seterusnya,” jelas Royke.

Untuk itu, upaya bersama dengan Kementerian PUPR, PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan instansi terkait akan dilakukan untuk menghilangkan bottleneck tersebut.

Kemacetan juga diprediksi terjadi di Gandulan, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, karena animo masyarakat ke Semarang dan Surabaya cukup tinggi sehingga akan ada antrean panjang.

Begitu pula di Semarang, tambah Royke, ada jalan tol yang tersambung sampai ke Solo dan Jawa Timur, tetapi ada pintu tol Manyaran yang diperkirakan ada antrean kendaraan.

Kemudian di Pasar Tonjong, Karangsawah, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, juga menjadi ancaman kemacetan karena ada penyempitan jalan.

“Beberapa rest area di Tol Cipali dan Cikampek juga akan ada kepadatan. Tahun lalu beberapa rest area di Cipali jadi hambatan saat arus balik, padahal saat arus mudik tidak masalah,” tutur Royke.

Selain itu, di jalur Nagrek, Limbangan, Malangbong, dan seterusnya juga rawan kemacetan.

Soal kecelakaan, dia menambahkan, semua Polda akan terlibat. Tahun lalu, ada sekitar 3.000 kecelakaan. Jumlah tertinggi di Polda Jawa Timur, yaitu 924 kali.

Adapun mengenai korban kecelakaan, tahun 2017 terdapat 742 korban meninggal saat arus mudik. Secara rinci, yang tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu 171 meninggal.

“Jadi, tahun ini jumlah korban harus bisa ditekan. Harus bisa selamatkan nyawa,” pungkas Royke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com