Dengan miliaran dollar diinvestasikan ke Kuala Tanjung dan Sei Mangkei di Mebidangro, dan pembangunan ribuan megawat pembangkit listrik di sungai Kayan Kaltara, yang akan menciptakan pertumbuhan di kawasan industri Tanah Kuning.
Demikian juga tawaran pemerintah Indonesia kepada investor China untuk mengembangkan konektivitas di pulau Lembeh dan kawasan sekitar Bitung, tentu akan mengubah Manado dan sekitarnya.
Harus seperti apakah kota-kota baru kita nantinya? Apa arti "smart" dalam prakteknya di lapangan? Konektivitas OBOR dengan otomatis akan membawa integrasi platform-platform aplikasi transaksi maupun data lain nya. Akan kah masyarakat kita nanti meninggalkan uang tunai, dan bertransaksi dengan virtual?
Rencana kota harus di buat atas dasar peta-peta digital real time, sehingga pemanfaatan teknologi GIS dalam aspek pelayanan kota pun bisa dilakukan dengan mudah.
Sudah saatnya pemerintah bersama para planolognya mengesampingkan ego sektoral yang sering menghambat proses perencanaan, dan mulai secara bersama gerak selangkah lebih dulu di depan untuk mengantisipasi.
Arah nya cukup jelas. Kota-kota semakin compact, berbasis teknologi, dengan perkembangan teknologi disruptif akan menjadi pendorong utama. Level kehidupan yang nyaman pun berkembang, seiring kota-kota kita dan konurbasi yang lebih luas, menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem jaringan kota-kota dunia.
Kata orang bijak, belajarlah jauh sampai kenegeri Cina. Mari para planolog bergerak selangkah di depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.