Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bernardus Djonoputro
Ketua Majelis Kode Etik, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)

Bernardus adalah praktisi pembiayaan infrastruktur dan perencanaan kota. Lulusan ITB jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah, dan saat ini menjabat Advisor Senior disalah satu firma konsultan terbesar di dunia. Juga duduk sebagai anggota Advisory Board di Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung ( SAPPK ITB).

Selain itu juga aktif sebagai Vice President EAROPH (Eastern Region Organization for Planning and Human Settlement) lembaga afiliasi PBB bidang perencanaan dan pemukiman, dan Fellow di Salzburg Global, lembaga think-tank globalisasi berbasis di Salzburg Austria. Bernardus adalah Penasehat Bidang Perdagangan di Kedubes New Zealand Trade & Enterprise.

OBOR dan Kota Baru Kita

Kompas.com - 18/04/2018, 16:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dengan miliaran dollar diinvestasikan ke Kuala Tanjung dan Sei Mangkei di Mebidangro, dan pembangunan ribuan megawat pembangkit listrik di sungai Kayan Kaltara, yang akan menciptakan pertumbuhan di kawasan industri Tanah Kuning.

Demikian juga tawaran pemerintah Indonesia kepada investor China untuk mengembangkan konektivitas di pulau Lembeh dan  kawasan sekitar Bitung, tentu akan mengubah Manado dan sekitarnya.

Harus seperti apakah kota-kota baru kita nantinya? Apa arti "smart" dalam prakteknya di lapangan? Konektivitas OBOR dengan otomatis akan membawa integrasi platform-platform aplikasi transaksi maupun data lain nya. Akan kah masyarakat kita nanti meninggalkan uang tunai, dan bertransaksi dengan virtual?

Rencana kota harus di buat atas dasar peta-peta digital real time, sehingga pemanfaatan teknologi GIS dalam aspek pelayanan kota pun bisa dilakukan dengan mudah. 

Wisatawan berada di Hutan De Jawatan yang terletak di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur atat sekitar 45 kilometer dari pusat kota Banyuwangi. KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Wisatawan berada di Hutan De Jawatan yang terletak di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur atat sekitar 45 kilometer dari pusat kota Banyuwangi.
Menjadi bagian dari koridor OBOR memerlukan pemikiran inovatif, bijak dan mengutamakan kepentingan warga.

Sudah saatnya pemerintah bersama para planolognya mengesampingkan ego sektoral yang sering menghambat proses perencanaan, dan mulai secara bersama gerak selangkah lebih dulu di depan untuk mengantisipasi. 

Arah nya cukup jelas. Kota-kota semakin compact,  berbasis teknologi, dengan perkembangan teknologi disruptif akan menjadi pendorong utama. Level kehidupan yang nyaman pun berkembang, seiring kota-kota kita dan konurbasi yang lebih luas, menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem jaringan kota-kota dunia.

Kata orang bijak, belajarlah jauh sampai kenegeri Cina. Mari para planolog bergerak selangkah di depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com