NEW YORK, KOMPAS.com - Disrupsi digital membuat peritel mesti cekatan dalam mentransformasi bisnisnya. Jika tidak, bisnis terancam rebah.
Kondisi itulah yang sedang dicermati peritel perlengkapan olahraga tersohor dunia, Adidas.
Perusahaan asal Jerman itu bersiap memangkas jumlah toko konvensional dan mulai mengobarkan bisnis online atau daring.
Baca juga : Ritel Singapura Terguncang, GAP dan Banana Republic Tumbang
Untuk diketahui, saat ini Adidas memiliki sedikitnya 2.500 toko secara global.
Selama beberapa tahun ke depan, Adidas bakal menutup sejumlah aset propertinya tersebut.
"Seiring waktu, kami akan memiliki lebih sedikit toko. Meski begitu, toko-toko tersebut bakal memiliki pengalaman pelanggan lebih baik," ungkap Chief Executive Officer Adidas Kasper Rorsted, sebagaimana dilansir Financial Times, Selasa (10/4/2018).
Menurut Kasper, peran toko fisik diharapkan tak lagi sekadar lumbung pendapatan, tetapi juga sebagai pendongkrak citra merek Adidas.
Adidas telah memperkenalkan aplikasi pada ponsel cerdas yang memungkinkan konsumen memiliki tingkat personalisasi tinggi. Aplikasi itu telah diluncurkan, antara lain di Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat.
Baca juga : Sektor Ritel Lesu, Muji Banting Setir ke Bisnis Hotel
Investasi seperti gudang pemenuhan bagi konsumen daring turut dilakukan Adidas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.