Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergerus Bisnis "Online", Adidas Bersiap Tutup Lapak

Kompas.com - 10/04/2018, 15:00 WIB
Haris Prahara,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Disrupsi digital membuat peritel mesti cekatan dalam mentransformasi bisnisnya. Jika tidak, bisnis terancam rebah.

Kondisi itulah yang sedang dicermati peritel perlengkapan olahraga tersohor dunia, Adidas.

Perusahaan asal Jerman itu bersiap memangkas jumlah toko konvensional dan mulai mengobarkan bisnis online  atau daring.

Baca juga : Ritel Singapura Terguncang, GAP dan Banana Republic Tumbang

Untuk diketahui, saat ini Adidas memiliki sedikitnya 2.500 toko secara global.

Selama beberapa tahun ke depan, Adidas bakal menutup sejumlah aset propertinya tersebut.

"Seiring waktu, kami akan memiliki lebih sedikit toko. Meski begitu, toko-toko tersebut bakal memiliki pengalaman pelanggan lebih baik," ungkap Chief Executive Officer Adidas Kasper Rorsted, sebagaimana dilansir Financial Times, Selasa (10/4/2018).

Menurut Kasper, peran toko fisik diharapkan tak lagi sekadar lumbung pendapatan, tetapi juga sebagai pendongkrak citra merek Adidas.

Adidas Superstaradidas Adidas Superstar
Sambil mengurangi jumlah gerai konvensional, manajemen Adidas terus berupaya meningkatkan infrastruktur digitalnya.

Adidas telah memperkenalkan aplikasi pada ponsel cerdas yang memungkinkan konsumen memiliki tingkat personalisasi tinggi. Aplikasi itu telah diluncurkan, antara lain di Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat.

Baca juga : Sektor Ritel Lesu, Muji Banting Setir ke Bisnis Hotel

Investasi seperti gudang pemenuhan bagi konsumen daring turut dilakukan Adidas.

Dalam mendukung transformasi bisnis tersebut, Adidas mempekerjakan hingga 200 karyawan dengan fokus teknologi digital.

Mereka menaksir, proporsi pendapatan bisnis daringnya bisa melonjak hingga dua kali lipat menjadi 4 miliar Euro pada 2020.

Koleksi White Smoke Pack Adidas by Rita OraOGILVY PR Koleksi White Smoke Pack Adidas by Rita Ora
Asal tahu saja, peritel itu menorehkan peningkatan penjualan daring sebesar 57 persen menjadi 1,6 miliar Euro tahun lalu.

“Tingkat pertumbuhan itu amat mengesankan," tutur Piral Dadhania, analis dari Royal Bank of Canada.

Menurut Piral, target 2020 Adidas untuk menguasai bisnis digital memang "relatif ambisius".

Meski begitu, ia menambahkan, target tersebut menunjukkan Adidas memiliki tingkat kepercayaan tinggi akan prospek bisnis masa depannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau