LONDON, KOMPAS.com – Peritel kebutuhan bayi, Mothercare, bergerak cepat menyikapi sengkarut bisnisnya. Orang nomor satu di perusahaan itu harus lengser.
Untuk diketahui, Mothercare tengah berupaya menyelamatkan diri dari kebangkrutan melalui proses company voluntary arrangement (CVA).
Proses itu lazim digunakan peritel yang terancam karam untuk mengurangi biaya sewa dengan pemilik pusat belanja.
Jika proses CVA disetujui maka Mothercare bakal kehilangan sepertiga dari 143 jumlah tokonya di seluruh Inggris.
Baca juga: Mothercare Terancam Bangkrut
Terkait nestapa tersebut, Chief Executive Officer Mark Newton-Jones mesti meletakkan jabatannya.
Ia secara resmi digantikan oleh David Wood, seorang eksekutif untuk Kmart, department store asal Amerika Serikat.
Chairman Mothercare Alan Parker mengatakan, terpilihnya Wood akan menjadi titik balik bagi peritel yang tengah sakit tersebut.
“Kami memiliki manajer liga utama untuk pekerjaan krusial. Wood memiliki rekam jejak hebat menangani sejumlah merek internasional,” cetus Parker, seperti dilansir The Guardian, Senin (9/4/2018).
Lebih lanjut, Parker optimistis, Mothercare masih memiliki masa depan cerah. Meskipun, tantangan industri ritel dewasa ini tidaklah mudah.
Sementara itu, Wood mengatakan, ia belum bisa menjabarkan detail rencana apa saja yang akan dilakukan untuk memperbaiki bisnis Mothercare.
“Namun, tentunya kami fokus meningkatkan kualitas toko serta bisnis digital Mothercare. Tak lupa, kami juga mesti mengurangi biaya operasional,” paparnya.
Asal tahu saja, turbulensi bisnis tak hanya menyerang Mothercare. Peritel lain di Inggris, seperti Toys R Us, Maplin, dan New Look, turut terombang-ambing oleh tsunami ritel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.