LONDON, KOMPAS.com – Peritel pakaian New Look tergelincir. Nikmat berbisnis tak lagi mereka rasakan.
Sebagaimana dilaporkan The Guardian, Kamis (8/3/2018), New Look telah mengonfirmasi rencana penutupan sebanyak 60 gerai dan membuat 980 karyawan terancam jadi pengangguran.
Toko fesyen itu tengah menjalani sebuah proses restrukturisasi atau dikenal sebagai company voluntary arrangement (CVA).
Prosesnya, yang dirancang untuk membantu perusahaan terhindar dari kebangkrutan, mesti disetujui oleh para kreditor.
Adapun pertemuan para kreditor itu berlangsung pada 21 Maret mendatang.
Executive Chairman New Look Alistair McGeorge mengatakan, keputusan pahit mesti diambil mengingat temaramnya kondisi ritel saat ini.
Baca juga: New Look Terseok-seok, Bakal Bangkrut?
“Dengan kinerja penjualan yang tertekan dan besarnya biaya sewa toko di Inggris, kami harus mengambil tindakan sulit. Namun, itu perlu dilakukan untuk memangkas biaya tetap dan memulihkan keuntungan jangka panjang,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, New Look sudah berdiskusi dengan pemilik lahan (landlord) terkait proses restrukturisasi yang berlangsung.
Asal tahun saja, McGeorge baru menjabat sebagai pimpinan ritel tersebut akhir tahun lalu, di tengah rontoknya penjualan dan laba.
Kala itu, ia menilai tim manajemen sebelumnya di bawah kepemimpinan Anders Kristiansen melakukan blunder dengan menaikkan harga terlalu tinggi.
Dalam catatan Kompas.com, bisnis ritel Inggris memang tengah dilanda badai. Selain New Look, Toys R Us dan Maplin juga tengah terseok-seok.
Demikian pula dengan Debenhams yang kini mulai mengubah tokonya menjadi kantor.
Baca juga: Tak Sanggup Lagi Berjualan, Debenhams Sulap Toko Jadi Kantor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.