Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar "Working Class" Bekasi Tak Pernah Mati

Kompas.com - 25/03/2018, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Namun demikian, bukan berarti pasar Bekasi hanya seksi untuk dimasuki hunian menengah seperti di atas. Ceruk pasar dengan kelas lebih tinggi pun, porsinya cukup signifikan.

Meski tak menyebut angka, Albert mengatakan, kelas atas Bekasi cukup besar. Summarecon pun percaya diri memulai penjualan klaster hasil kolaborasi dengan Sumitomo Forestry Co Ltd pada semester II-2018.

Klaster baru yang menempati area seluas 44.000 meter persegi ini diprediksi menelan investasi senilai 30 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 406 miliar.

"Kami mematok harga mulai dari Rp 2,8 miliar termurah hingga Rp 4 miliar-Rp 5 miliar termahal," ujar Albert.

Indikasi lain working class dianggap sebagai pemicu bergairahnya bisnis properti di Bekasi adalah jumlah kunjungan pusat belanja Mal Summarecon Bekasi yang mencapai 100.000 orang per hari kerja dan 150.000 orang per akhir pekan.

Mereka, kata Albert, tak sekadar lihat-lihat atau window shopping, juga membelanjakan uangnya.

"Kami mendapat laporan, peritel-peritel yang membuka gerainya di sini mencatat transaksi tertinggi se-Jadebotabek. Karena itu, Decathlon tertarik membuka gerai keduanya di sini," cetus Albert.

Beberapa peritel lain pun membuka gerai-gerai barunya di Bekasi, seperti CGV Cinemas, Hero Supermarket, Funworld, Miniso, JYSK, MAP Group, Starbucks, Excelso, The Watch Co, Century, dan Books and Beyond.

Mereka akan beroperasi di Lagoon Avenue Listyle Mall yang dikembangkan PT PP Properti Tbk. 

Kontribusi Bekasi terhadap pendapatan pengembang lain pun cukup signifikan. Seperti PT Metropolitan Land Tbk (Metland). 

Suasana lobi Hotel Horison Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/2/2018), jelang kegiatan pengundian nomor urut pasangan calon walikota dan wakil Kota Bekasi, Kompas.com/Setyo Adi Suasana lobi Hotel Horison Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/2/2018), jelang kegiatan pengundian nomor urut pasangan calon walikota dan wakil Kota Bekasi,
Secara year to date (ytd) hingga September 2017, Metland mencatatkan perolehan recurring income sebesar Rp 365 miliar.

Sebagian besar di antaranya berasal dari penyewaan Mal Metropolitan Bekasi, Grand Metropolitan Bekasi, dan Hotel Horison Bekasi. 

Direktur PT Metropolitan Land Tbk (Metland) Olivia Soerojo mengatakan optimismenya, catatan positif akan berlanjut tahun ini.

"Tahun ini oke. Namun pengunjung sempat turun ketika pembangunan infrastruktur dimulai karena mengakibatkan kemacetan," kata Olivia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com