Untuk itu, Elisa berharap, pemerintah dapat mengeluarkan sejumlah kebijakan yang bisa membantu pelaku industri keramik.
Indonesia sendiri termasuk negara produsen keramik ketujuh terbesar di dunia dengan produksi mencapai 380 juta meter persegi pertahun.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan pemerintah yaitu dengan memberikan harga gas industri yang lebih kompetitif. Hal ini bertujuan agar dapur industri semi padat karya ini masih bisa tetap ngebul.
Sekadar informasi, jumlah karyawan industri ini awalnya mencapai 200.000 orang untuk empat sektor yaitu tiles, tableware, roof/clay, dan sanitaryware.
Namun, lebih dari 10.000 diantaranya khususnya pada sektor tiles diperkirakan sudah dirumahkan karena masa paceklik saat ini.
"Ini tujuannya untuk mendorong industri keramik yang sangat berat karena demand yang turun, biaya produksi naik. Karena ada kewajiban dari kami ini untuk menjaga lapangan pekerjaan," tutup Elisa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.