DERBY, KOMPAS.com – Awan kelabu ritel tak juga beranjak dari Inggris. Satu demi satu toko berguguran. Remuk redam terlibas kelesuan bisnis.
Peristiwa teranyar gulung tikarnya toko di Negeri Ratu Elizabeth adalah Toys R Us. Toko mainan legendaris itu mesti merelakan gerainya di Intu Centre, Derby, tumbang bulan ini.
Padahal, cabang tersebut baru beroperasi selama 15 bulan, tepatnya sejak Oktober 2016 silam.
Menurut pihak Toys R Us, tutupnya toko itu merupakan hasil kesepakatan bersama dengan pihak pusat belanja.
"Toko Toys R Us di pusat perbelanjaan Intu Centre telah sampai pada akhir masa sewanya secara alami minggu ini,” demikian pernyataan resmi Toys R Us seperti dilansir Derby Telegraph, Selasa (30/1/2018).
Lebih lanjut, penutupan toko di Intu Centre itu tidak terkait dengan tumbangnya 25 toko Toys R Us di seantaro Inggris pada akhir 2017 lalu.
Meskipun Toys R Us di Intu Centre berhenti melayani warga, tetapi peritel itu masih memiliki satu cabang lainnya di Derby, yakni di Wyvern Retail Park.
CVA merupakan mekanisme yang memungkinkan Toys R Us untuk mengatur dana dan operasionalnya sambil menikmati perlindungan dari kreditor mereka.
Langkah tersebut, yang memerlukan persetujuan sedikitnya 75 persen dari kreditor perusahaan, membuat sedikitnya 25 dari 105 gerai Toys R Us di Inggris tumbang.
Baca juga: Bisnis Ritel Makin Suram, "Toys R Us" Bersiap Tutup 25 Toko
Cabang Toys R Us yang terletak di pinggiran kota berpotensi lebih besar untuk ditutup, sebagai akibat kinerja penjualan yang lesu.
Gaya toko seperti gudang yang disuung Toys R Us sejak 1980-an dan 1990-an dipandang sudah usang untuk masa kini. Biaya operasionalnya pun tinggi.
Di Inggris, peritel seperti BHS, Focus DIY, dan JJB Sports telah menggunakan skema CVA untuk keluar dari nestapa kebangkrutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.