Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Bisnis Hancur Lebur, Bonus Karyawan Toys R Us Tetap Mengucur

Kompas.com - 26/01/2018, 14:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

Sumber Quartz

TEXAS, KOMPAS.com – Turbulensi ritel membuat sejumlah pebisnis mesti menutup tokonya. Nasib karyawan pun tak jarang terombang-ambing tanpa kepastian karena hal tersebut.

Peritel mainan asal Amerika Serikat, Toys R Us, baru saja mengumumkan rencana penutupan hingga seperlima jumlah gerai di Negeri Paman Sam. Sedikitnya 180 toko segera gulung tikar antara Februari hingga April mendatang.

Baca juga: Dalam Tiga Bulan, "Toys R Us" Mesti Tutup 180 Toko

Muncul pertanyaan, bagaimana dengan nasib karyawan terdampak? Terlebih lagi, jumlah toko yang tutup bukan hanya satuan atau puluhan, melainkan ratusan.

Terkait hal itu, rupanya pihak Toys R Us punya jurus tersendiri untuk menahan karyawan.

Meskipun nantinya PHK tak terhindarkan ketika toko betul-betul berhenti beroperasi, namun Toys R Us berupaya membuat karyawan betah untuk sementara waktu.

Caranya adalah dengan menggelontorkan bonus bagi karyawan. Cara itu masuk akal mengingat karyawan tentunya bakal mulai mencari pekerjaan baru sejak saat ini.

Jika karyawan segera pergi, operasional toko yang akan tutup beberapa bulan ke depan menjadi terganggu. Karena itulah, Toys R Us tak ingin mengambil risiko kehilangan terlalu banyak staf sebelum toko tutup total.

Dilansir Quartz, Jumat (26/1/2018), pihak Toys R Us yakin pengucuran bonus tutup toko itu bakal berkorelasi positif terhadap motivasi karyawan di waktu penjualan yang tersisa.

Jumlah bonus akan bervariasi berdasarkan sejumlah faktor, seperti posisi karyawan dan juga bagaimana performa gerai sebelum tutup.

Bonus semacam itu khas bagi perusahaan yang mencoba mempertahankan karyawan dan mendorong kinerja tinggi bahkan saat beberapa lokasi ditutup.

Toys R Us mengatakan, pembayaran bonus penutupan toko mencapai 3,6 juta dollar AS, jika semua toko telah tutup dan karyawan mencapai target kinerja mereka selama masa penjualan akhir.

"Total biaya bonus penutupan toko amat wajar mengingat praktik pasar yang kompetitif serta menjamin karyawan melakukan kinerja secara optimal selama proses pengajuan bangkrut berlangsung,” demikian pernyataan Toys R Us dalam dokumen pengajuan bangkrut kepada pihak pengadilan setempat.

Sebagai informasi, Toys R Us memang terus tertekan sejak 2017 silam. Pada September lalu, toko mainan tersebut menyatakan bisnisnya kian pudar dan mesti mengajukan pailit.

"Pengajuan (pailit) ini benar-benar puncak masalah finansial dalam 15 tahun terakhir. Akhirnya, telur itu pecah," kata analis industri Jim Silver.

Kala itu, munculnya kabar kebangkrutan Toys R Us sontak membuat saham beberapa pemasok terguling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau