JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika mengerjakan proyek pengecatan, biasanya pemilik rumah akan membeli cat dalam jumlah besar.
Hal tersebut dilakukan dengan asumsi cat tersebut bisa digunakan lagi beberapa tahun kemudian untuk memugar dinding yang sudah kusam.
Namun sayangnya cat juga bisa rusak bila disimpan melebihi batas waktu pemakaian yang sudah ditentukan oleh pabrikan.
Baca juga: Berdasarkan Jenisnya, Berikut Masa Simpan Cat Dinding yang Wajib Diketahui
Dikutip dari laman Southern Living, cara termudah untuk mengetahui apakah cat kemungkinan sudah lewat masa pakainya adalah dari konsistensi, warna, dan baunya.
Jika cairan cat terlihat menggumpal, mengeluarkan bau asam, memiliki tanda-tanda jamur atau penuh dengan lumut, maka cat tersebut sudah rusak.
Tanda lainnya bahwa cat tersebut sudah kedaluwarsa yakni terdapat lapisan tebal di bawah tutup kaleng, warnanya berubah dan kilapnya dapat memudar.
Untuk cat yang sudah kadaluarsa dan tidak lagi bisa digunakan lagi, maka pembuangan yang tepat penting dilakukan untuk menghindari polusi.
Bila memiliki cat lateks yang sudah kering dan keras, maka dapat dengan mudah Anda buang ke tempat sampah.
Baca juga: Apakah Cat Punya Masa Kedaluwarsa?
Sedangkan cat berbahan dasar minyak, yang dianggap sebagai limbah berbahaya, harus dibuang di tempat pengumpulan limbah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.