Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2018, 20:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikitnya, 20 pengembang yang tergabung dalam DPD Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta mendukung program rumah dengan uang muka atau down payment (DP) 0 Rupiah.

Namun, untuk bisa mewujudkan hunian dengan harga terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu, Pemprov DKI selaku inisiator program ini perlu menyediakan lahan.

Lantas, di mana saja lahan potensial untuk program ini?

"Itu urusan Pemprov DKI. Mereka lebih tahu karena punya aparat sampai ke pelosok kan ya, sehingga mereka lebih tahu harga tanah yang murah," kata Ketua DPD REI DKI Jakarta Amran Nukman kepada Kompas.com, Jumat (19/1/2018).

Ia mengaku, saat ini lahan yang ada di DKI sangat terbatas. Keterbatasan ini tak pelak menyebabkan harganya pun selangit, lantaran tingginya permintaan pasar

Di samping itu, satu-satunya langkah untuk mengatasi tingginya angka kebutuhan rumah di tengah minimnya lahan, yaitu dengan membangun hunian vertikal.

"Ibarat pengusaha roti, bahan utamanya kan tepung. Kalau tepung sudah mahal, mesti harga jual rotinya juga mahal. Nah kalau pemerintah mau jual roti murah, ya tepungnya dari pemerintah," tutur Amran.

Untuk bisa mendapatkan hunian vertikal ini, ia menambahkan, masyarakat harus memiliki penghasilan di bawah Rp 7 juta. Hal itu sesuai dengan ketentuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diatur oleh pemerintah pusat.

Namun bedanya, di dalam FLPP ada kewajiban masyarakat untuk membayar DP 1 persen. Agar tidak berbenturan dengan ketentuan dari pemerintah pusat, menurut Amran, Pemprov DKI perlu melobi sejumlah pihak.

"Itu harus melibatkan pihak perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Indonesia (BI). Untuk melobi BI dan OJK itu sudah janjinya Pemprov," kata Amran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com