Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Rumah DP 0 Rupiah

Kompas.com - 19/01/2018, 14:59 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program rumah dengan uang muka atau down payment (DP) 0 rupiah yang digagas Pemprov DKI telah dimulai. Sebagai pilot project, program ini dilaksanakan di Kawasan Klapa Village, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Faktanya, rumah yang hendak dibangun bukanlah rumah tapak pada umumnya. Melainkan, hunian vertikal berkonsep apartemen sederhana milik atau anami.

Baca juga : Ini Sih Namanya Anami, Jangan Diganti Jadi Rumah DP 0 Rupiah

"Janganlah kasih judul Rumah DP 0, enggak ada itu rumah DP 0 itu. Jadi ini namanya program anami," kata Dosen Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SKPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB) Jehansyah Siregar kepada Kompas.com, Jumat (19/1/2018).

Dalam pembangunannya, Pemprov DKI menunjuk PD Pembangunan Sarana Jaya sebagai pengembang. Dari target dua menara, baru satu menara yang akan dibangun pada tahap pertama ini.

Nantinya, ada 703 unit, terdiri atas 513 unit tipe 36 dan 190 unit tipe 21. Harga yang dibanderol Rp 320 juta untuk tipe 36 dan Rp 185 juta untuk tipe 21.

Itu artinya, masyarakat harus merogoh kocek sebesar Rp 8,8 juta untuk setiap per meter perseginya.

Baca juga : Rumah DP 0 Rupiah Pondok Kelapa Berpotensi Jadi Kalibata City Jilid 2

Siapa yang boleh mengikuti program ini?

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, mereka yang memiliki KTP DKI-lah yang boleh mengikuti program ini.

Syarat itu diperketat dengan penghasilan yang harus di bawah Rp 7 juta atau memiliki penghasilan setara upah minimum provinsi (UMP DKI).

Pada awal November 2017 lalu, Anies mengumumkan, UMP DKI 2018 sebesar Rp 3.648.035. Upah tersebut naik 8,71 persen dibandingkan UMP tahun 2017.

Selain itu, Anies juga mengutamakan masyarakat yang telah menikah, serta belum pernah menerima bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Bagaimana cara membelinya?

Lantaran disebut diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Anies menyatakan, Pemprov DKI bekerja sama dengan Kementerian PUPR melalui program FLPP.

Ia menjelaskan, FLPP adalah pembiayaan perumahan dengan skema subsidi dari pemerintah, bekerja sama dengan bank nasional sebagai penyalur kredit FLPP. 

Suku bunganya dipatok rendah dan flat yaitu 5 persen dan dengan jangka waktu cicilan sampai 20 tahun.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau