JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, tentu tidak asing dengan Kalibata City. Kemacetan menjadi pemandangan sehari-hari di depan apartemen ini.
Bukan tanpa sebab hal itu terjadi. Banyaknya kendaraan roda empat milik pribadi yang masuk keluar apartemen ini adalah salah satu faktor utamanya. Di samping Jalan Raya Kalibata yang notabene tidak terlalu lebar untuk menampung semua kendaraan yang melintas.
Kalibata Residence yang merupakan bagian dari Kalibata City awalnya merupakan rumah susun sederhana milik (rusunami) yang dirancang bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Harganya saat dijual pertama kali relatif terjangkau, berkisar antara Rp 88 juta hingga Rp 200 juta per unit.
Kendati pada saat dibangun ada persyaratan tidak boleh dijual atau disewakan, kenyataannya banyak unit apartemen itu yang dijual dan disewakan kembali.
Mereka yang tinggal di sini pun kebanyakan bukan lagi MBR, melainkan yang berpenghasilan menengah ke atas.
Sebagai pilot project, rumah DP 0 Rupiah itu akan dibangun di kawasan Klapa Village, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakart Timur. Namun, hunian yang dibangun bukanlah rumah tapak, melainkan bangunan vertikal dengan tipe 36 dan 21.
Hunian itu terdiri atas dua menara. Untuk tahap pertama, akan dibangun sebanyak 703 unit yang terdiri atas 513 unit tipe 36 dan 190 unit tipe 21.
Harga dipatok Rp 320 juta untuk tipe 36 dan Rp 185 juta untuk tipe 21.
Anies mengatakan, terealisasinya program ini adalah berkat kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Ia menjelaskan, FLPP adalah pembiayaan perumahan dengan skema subsidi dari pemerintah, melalui bank nasional yang menyalurkan FLPP.
Suku bunganya rendah dan flat selama masa cicilan, yaitu 5 persen dengan jangka waktu cicilan 20 tahun.
Dosen Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SKPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB) Jehansyah Siregar menilai, bila melihat syarat yang diberikan Pemprov DKI, ada potensi rumah DP 0 Rupiah akan menjadi 'Kalibata City kedua'.