Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2018, 10:29 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melaksanakan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan hunian dengan uang muka atau down payment (DP) Rp 0.

Kawasan Klapa Village di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakart Timur, dipilih sebagai lokasi pertama dalam realisasi program yang menjadi bagian dari kampanye saat Pilkada DKI lalu itu.

Adapun rumah yang disebut Anies akan dibangun merupakan bangunan vertikal sebanyak dua menara.

Untuk tahap pertama, ada 703 unit  yang terdiri atas 513 unit tipe 36 dan 190 unit tipe 21. Harga yang ditawarkan Rp 320 juta untuk tipe 36 dan Rp 185 juta untuk tipe 21.

Anies mengatakan, skema yang digunakan untuk merealisasikan program ini adalah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Proyek ini diharapkan bisa selesai dalam waktu selambat-lambatnya 1,5 tahun dan saya mengingatkan kepada developer, PD Pembangunan Sarana Jaya dan PT Totalindo Eka Persada sebagai kontraktor, untuk menjaga kualitas bangunan yang sekarang sedang dalam konstruksi ini," papar Anies, Kamis (18/1/2018).

Menanggapi hal tersebut, dosen Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SKPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB) Jehansyah Siregar menilai, Anies telah salah kaprah dalam penyebutan program "Rumah DP 0 Rupiah".

"Janganlah kasih judul Rumah DP 0, enggak ada itu rumah DP 0 itu. Ini sih namanya anami (apartemen sederhana milik), jangan diganti jadi rumah DP 0 Rupiah. Kalau dulu namanya rumah susun sederhana milik (rusunami)," kata Jehansyah saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/1/2018).

Menurut Jehansyah, saat kampanye,  Anies selalu menggadang-gadang bila "rumah DP 0 rupiah" yang akan dibangun adalah rumah tapak. Rumah itu akan dibangun di kawasan pinggiran Jakarta dengan harga tak lebih dari dari Rp 350 juta.

Jehansyah mengatakan, "rumah DP 0 rupiah" yang tengah dibangun Pemprov DKI di Klapa Village lebih tepat disebut sebagai anami.

Selain itu, program tersebut juga bukanlah program baru, melainkan telah diinisiasi oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR.

"Karena ada kredit pemilikan apartemen (KPA) FLPP. Jangan hanya karena 1 persen itu dikasih subsidi, dibayar oleh DKI, dia bisa ganti nama seperti itu. Jadi ini betul program anami," kata dia.

Untuk diketahui, pemerintah pusat menetapkan syarat untuk mengakses KPA dengan skema FLPP. Syarat itu mulai dari rumah pertama, penghasilan tidak boleh lebih dari Rp 7.000.000, hingga DP 1 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Senangnya Warga Bangka, Lahan Mereka Kini Sudah Resmi Bersertifikat

Senangnya Warga Bangka, Lahan Mereka Kini Sudah Resmi Bersertifikat

Berita
Percantik Dinding Kamar Mandi Minimalis di Rumah dengan Panel Kayu

Percantik Dinding Kamar Mandi Minimalis di Rumah dengan Panel Kayu

Tips
Minat Memiliki Hunian di Kalangan Milenial dan Gen Z Meningkat, Pilih Rumah atau Apartemen?

Minat Memiliki Hunian di Kalangan Milenial dan Gen Z Meningkat, Pilih Rumah atau Apartemen?

BrandzView
Tol di Luar Jawa Sumbang 10 Persen Pendapatan Jasa Marga

Tol di Luar Jawa Sumbang 10 Persen Pendapatan Jasa Marga

Berita
Serba-serbi Sertifikat Tanah Elektronik

Serba-serbi Sertifikat Tanah Elektronik

Berita
Jasa Marga: Tak Ada Rencana Diskon Tarif Tol saat Libur Natal-Tahun Baru

Jasa Marga: Tak Ada Rencana Diskon Tarif Tol saat Libur Natal-Tahun Baru

Berita
Uji Coba MLFF Bakal Bersamaan dengan Groundbreaking IKN Tahap 3

Uji Coba MLFF Bakal Bersamaan dengan Groundbreaking IKN Tahap 3

Berita
Raih Rp 1,1 Triliun dari Expo, Summarecon Tepis Anggapan Bisnis Properti Lesu

Raih Rp 1,1 Triliun dari Expo, Summarecon Tepis Anggapan Bisnis Properti Lesu

Hunian
Duet Damai Putra-Nishitetsu Serah Terima 100 Unit Rumah Bergaya Jepang

Duet Damai Putra-Nishitetsu Serah Terima 100 Unit Rumah Bergaya Jepang

Perumahan
Adopsi Tren 2023, Ini Pilihan Warna Terbaik untuk Kamar Mandi Minimalis di Rumah

Adopsi Tren 2023, Ini Pilihan Warna Terbaik untuk Kamar Mandi Minimalis di Rumah

Berita
“Carten & Senza”, Kakak Beradik dari Dunia Masa Depan Hadir di Gading Serpong

“Carten & Senza”, Kakak Beradik dari Dunia Masa Depan Hadir di Gading Serpong

Ritel
Belum Berlaku Penuh, Ini Tahap Penerapan Sertifikat Tanah Elektronik

Belum Berlaku Penuh, Ini Tahap Penerapan Sertifikat Tanah Elektronik

Berita
Kenapa Pemerintah Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik? Ini Jawabannya

Kenapa Pemerintah Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik? Ini Jawabannya

Berita
Cari Rumah Murah di Kota Batik Pekalongan? Cek di Sini, Masih Rp 150 Jutaan (II)

Cari Rumah Murah di Kota Batik Pekalongan? Cek di Sini, Masih Rp 150 Jutaan (II)

Perumahan
Kala Jokowi Kaget Sertifikat Tanah Elektronik Cuma Satu Lembar...

Kala Jokowi Kaget Sertifikat Tanah Elektronik Cuma Satu Lembar...

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com