Bandara kecil ini terletak di Kutaisi, Georgia dan dirancang oleh perusahaan arsitektur Belanda UNStudio.
Dalam hal ini UNStudio ingin membantu penumpang menavigasi bandara, membangun sudut merah terang untuk bertindak sebagai titik persimpangan dan titik pengakuan.
Jendela besar menciptakan interior yang dipenuhi cahaya dengan pemandangan Pegunungan Kaukasus dan sebuah struktur seperti kayu emas di tengah terminal menyediakan titik temu bagi penumpang.
Arsitek Ben van Berkel merancang bangunan dengan bentang besar, ruang terbuka, dan langit-langit tinggi-anggukan ke stasiun kereta api besar di masa lalu.
9. Bandara Pulkovo
Selesai pada 2014, Bandara Pulkovo di St. Petersburg diperkirakan akan menerima sekitar 12 juta penumpang setiap tahunnya.
Arsitek London, Grimshaw merancang bandara dengan atap datar yang besar yang dapat menahan beban hujan salju lebat.
Bagian bawah atap adalah rangkaian permukaan terlipat yang membantu mendistribusikan berat ke berbagai bagian struktur.
Di dalamnya, panel logam emas mereferensikan menara gereja St. Petersburg yang disepuh emas, dan perlengkapan pencahayaan berjalan di sepanjang lipatan panel.
Void antara panel mengungkapkan skylight yang memberi cahaya dan membantu mengarahkan penumpang dari satu tempat ke tempat lain di terminal.
Seringkali terpilih sebagai salah satu bandara terbaik di dunia, Bandara Changi di Singapura merupakan salah satu pusat transportasi terbesar di Asia Tenggara.
Terminal aslinya, yakni Terminal 1 dan 2 relatif utilitarian dalam desain, namun Terminal 3 yang beroperasi pada 2008 jauh lebih unik.
Dibangun untuk mengakomodasi peningkatan lalu lintas, Terminal 3 adalah struktur baja dan kaca dengan atap seluas 9 hektar yang dirancang oleh Skidmore, Owings, dan Merrill.
SOM menciptakan sistem modulasi cahaya overhead menggunakan kaca skylight dan ribuan kisi-kisi aluminium.
Sensor membatasi jumlah sinar matahari langsung di siang hari, dan pada malam hari cahaya buatan memantulkan dari kisi-kisi untuk memberikan penerangan seragam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.