JAKARTA, KompasProperti - Penggunaan rel kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang bergantian dengan kereta komuter dinilai akan berpotensi mengganggu perjalanan keduanya.
Padahal, masyarakat mengandalkan kereta untuk bepergian karena waktu perjalanan lebih terukur. Terlebih lagi, kereta bandara hanya bisa diakses di satu stasiun saja yaitu Dukuh Atas.
Baca juga : Jika Tak Kompetitif, Kereta Bandara Tak Bisa Gantikan Moda Lain
"Sebenarnya tidak perlu menambah stasiun (kereta bandara), yang perlu adalah menambah trayek (kereta komuter)," ujar Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit kepada KompasProperti, Senin (11/12/2017).
Ia mengatakan, dengan memperpanjang trayek kereta komuter, akan memudahkan penumpang untuk mencapai bandara yang tidak terbatas hanya dari Dukuh Atas.
Hal tersebut lebih efektif dibandingkan pemerintah menambah rel dan stasiun baru untuk mengakomodasi penumpang ke bandara karena justru akan membuat persaingan dengan kereta komuter.
"Belanda, Perancis, sudah pakai kereta eksisting untuk sampai ke bandara. Kalau bisa memanfaatkan komuter akan sangat luar biasa," sebut Danang.
Ia menambahkan, saat ini saja trayek kereta komuter sudah melayani Jabodetabek bahkan sampai ke Cikarang di timur Jakarta dan Rangkas Bitung di barat Jakarta.
Dengan trayek yang banyak dan waktu perjalanan yang sudah terukur, maka masyarakat akan lebih terlayani.
Tantangan kereta bandara adalah memastikan perjalanan kurang dari 1 jam. Jika lebih dari itu, penumpang tidak akan tertarik menggunakan kereta dan lebih memilih taksi online atau moda transportasi lain seperti JR Connexion.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.