Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Milenial, Generasi Maju Kena Mundur Kena...

Kompas.com - 29/12/2017, 07:00 WIB
M Latief

Penulis

KompasProperti - Alek (25) terhitung lulusan perguruan tinggi (fresh graduate) yang beruntung. Begitu lulus kuliah dua tahun lalu, dia langsung diterima bekerja dan kini sudah masuk tahun kedua menjadi karyawan di perusahaan swasta tempatnya mengais rezeki. 

Awalnya, Alek memang tak terpikir membeli hunian. Tiap menerima gaji, yang muncul di pikirannya adalah jalan-jalan ke tempat-tempat baru. Semua demi pengalaman baru, mulai menjajal tempat wisata, kuliner sampai berburu oleh-oleh antik.

Kini, setelah hubungan dengan sang pacar menjurus serius ke jenjang pernikahan, pikiran untuk bisa membeli rumah mulai terbersit di benaknya. Itu pun baru sekadar keinginan, belum ada realisasi apapun. 

"Untuk cicilan bukan masalah, tapi buat uang mukanya yang susah. Enggak punya pegangan," kata Alek, yang mengistilahkan tabungan dengan "pegangan".

Dihitung-hitung, lanjut dia, dengan penghasilan kurang dari 6 juta atau lebih tepat disebut nyaris menyentuh angka Rp 6 juta, Alek pesimistis bisa punya rumah dalam waktu setahun atau dua tahun ke depan.

"Kemarin tanya-tanya ke pengembang, uang mukanya sekitar Rp 45 jutaan. Masih jauh dari cukup," ujar dia.

Dengan harga rumah yang diincarnya sekitar Rp 650 jutaan, Alek mengaku hanya pusing untuk mencari uang muka. Urusan cicilan, menurut dia, tidak masalah alias masih tercukupi. 

Sempat terpikir mencari rumah subsidi, lanjut Alek. Sayangnya, gaji yang ia terima setiap bulan membuat Alek tidak "lulus" syarat untuk mendapatkan rumah subsidi. Penghasilannya di atas syarat penerima rumah subsidi yang gaji pokoknya antara Rp 2,5 juta sampai Rp 4 juta per bulan.

Sebaliknya, untuk bisa mendapatkan rumah nonsubsidi atau komersial, gajinya tak cukup, terutama dengan rata-rata keharusan membayar uang muka (down payment). Artinya, dengan gajinya saat ini yang terhitung masuk standar "lumayan", Alek tetap belum bisa punya rumah dalam waktu setahun atau tahun ke depan. 

"Mungkin, satu-satunya jalan pinjam bank dulu untuk uang muka, tapi akan ada dua cicilan nanti, berat juga pasti ujung-ujungnya," ucapnya. 

Milenial,www.shutterstock.com Milenial,
Media sosial

Alek terhitung generasi milenial atau zaman now yang baru lulus dan punya penghasilan bulanan. Namun, ia tak sendiri punya pengalaman mentok untuk bisa punya hunian alias "maju kena mundur kena" atau beli rumah subsidi tidak bisa, beli rumah komersial juga tak sanggup.

Ini persis seperti yang pernah dipaparkan Kompas Properti awal bulan lalu, bahwa kecenderungan perubahan gaya hidup sedang melanda generasi milenial Indonesia usia 25-35 saat ini. Mereka lebih mementingkan kegiatan leisure dan traveling ketimbang membeli rumah.

Paparan tersebut merupakan hasil riset kerjasama Rumah123.com dan Karir.com yang dikemukakan Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung di Jakarta, Rabu (14/12/2016) lalu. Ungunt mengemukakan, meningkatnya pendapatan, kendati hanya beberapa persen, berkontribusi terhadap perubahan gaya hidup kalangan milenial.

Hal tersebut ditambah pesatnya pertumbuhan internet of things atau IOT, yang membuat aktivitas leisure dan traveling lebih masif. Muaranya, generasi milenial cenderung mengikuti "apapun yang dikatakan media sosial".

Halaman:


Terkini Lainnya

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau