Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSD City Masih Jadi Pilihan Utama Pencari Rumah

Kompas.com - 23/11/2017, 17:46 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Menurut Michael, ada sejumlah perusahaan IT baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, yang kini tengah dijajaki kerja samanya. Namun, Michael masih enggan membuka identitas perusahaan mana saja yang dimaksud.

Posisi pertama

Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung mengatakan kondisi aktual BSD City dengan berbagai rencana pembangunan infrastrukturnya seperti Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Jalan Tol Serpong-Balaraja, dan kereta Serpong-Bandara Internasional Soekarno-Hatta, senantiasa menjadi pilihan pertama para pencari rumah dari berbagai kawasan Jadebotabek.

“Dalam tiga tahun terakhir, BSD City selalu di peringkat atas mengalahkan kawasan lainnya. Alasan mereka adalah karena kawasan ini mudah diakses,” ujar Untung.

Tak pelak, prospek kawasan ini ke depan adalah tawaran hidup dengan tingkat kualitas kenyamanan yang semakin tinggi. Untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, warga penghuni tinggal jalan kaki (walking distance), atau memanfaatkan fasilitas moda transportasi intra-kawasan.

Bila ingin beraktivitas lebih jauh, warga penghuni dapat memilih bus BSD TransCity yang menghubungkan BSD City dan jakarta dengan tarif murah.

“Karena kemudahan inilah, pasokan rumah yang tersedia untuk dijual di pasar sekunder sangat sedikit, sementara permintaan demikian tinggi. Akibatnya harga jual terus merangkak naik,” tutur Untung.

Ilustrasi.shutterstock Ilustrasi.
Hal senada dikatakan pengamat properti dari Indonesia Property Watch Ali Tranghanda. Menurut dia posisi BSD City yang sangat strategis ini belum tergeser oleh wilayah manapun. BSD City terus konsisten dalam memperbaiki, dan menciptakan peluang-peluang baru demi kenyamanan penghuninya.

“Tak heran hingga saat ini BSD City selalu diincar pembeli dan investor, menjadi top of mind di benak masyarakat,” kata Ali.

Ali memprediksi pertumbuhan harga properti di BSD City akan semakin tinggi bila seluruh infrastruktur berbasis jalan dan rel yang sekarang tengah dibangun, rampung dalam beberapa tahun ke depan.

Ilustrasiwww.shutterstock.com Ilustrasi
Namun, karena tahun 2018 adalah tahun politik, pertumbuhan harganya akan tertahan sedikit di angka sekitar 8 persen.

Meski tidak setinggi beberapa tahun lalu yang bisa mencapai 20 persen, Ali mengatakan, pertumbuhan harga ini terus merangkak naik. Tahun lalu masih berada pada kisaran 6 persen.

"Sementara wilayah lainnya, sama-sama di Serpong, hanya mencapai 6 persen dan rata-rata 4 persen," kata Ali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau