Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSD City Masih Jadi Pilihan Utama Pencari Rumah

Kompas.com - 23/11/2017, 17:46 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Anda tinggal di Alam Sutera, BSD City, Summarecon Serpong, atau perumahan lainnya di kawasan Serpong? Berbahagialah, karena tak semua orang seberuntung Anda.

Dengan segala kelengkapan fasilitas dan kemudahan akses, banyak orang memimpikan tinggal, dan hidup di kawasan yang secara administratif masuk dua wilayah Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.

Sebut saja fasilitas pendidikan, di sini tersedia Binus University, Universitas Prasetya Mulya, Swiss German University, Sinarmas World Academy, Universitas Atmajaya, dan jenjang pendidikan di bawahnya.

Demikian halnya dengan fasilitas kesehatan seperti Omni Hospitals, Eka Cipta Hospital, Bethsaida Hospital serta klinik-klinik lainnya.

Pengunjung berada di area Main Atrium AEON Mall BSD City, Banten, Jumat (18/3/2016).Wahyu Adityo Prodjo / KOMPAS.com Pengunjung berada di area Main Atrium AEON Mall BSD City, Banten, Jumat (18/3/2016).
Belum lagi pusat belanja macam AEON Mall, Living World, Mal Alam Sutera, Summarecon Mall Serpong, BSD Junction, Q BigPasar Modern dan lain-lain.

Mafhum adanya bila kebutuhan dan permintaan hunian di kawasan ini terus menempati posisi tertinggi ketimbang wilayah lainnya di seantero Jadebotabek.

Khusus kawasan BSD City seluas 6.000 hektar yang dikembangkan sejak lebih dari tiga dekade lalu, telah menjelma menjadi kota baru dengan pendekatan berbeda. 

Pengembangnya, Sinarmas Land, menambah fitur pengembangan yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh pengembang lain.

Pemain barongsai mengambil angpau yang disediakan pedagang di depan lapak mereka di Pasar Modern BSD City, Tangerang Selatan, Sabtu (6/2/2016). Barongsai yang berkeliling pasar untuk mengambil angpau tersebut merupakan tradisi menjelang perayaan Imlek.KOMPAS/HERU SRI KUMORO Pemain barongsai mengambil angpau yang disediakan pedagang di depan lapak mereka di Pasar Modern BSD City, Tangerang Selatan, Sabtu (6/2/2016). Barongsai yang berkeliling pasar untuk mengambil angpau tersebut merupakan tradisi menjelang perayaan Imlek.
Fitur baru ini adalah digital hub yang bakal menjadi kawasan terintegrasi digital pertama di Indonesia. Hingga saat ini, digital hub BSD City telah diincar perusahaan-perusahaan skala global.

Group CEO Sinarmas Land Michael Widjaja mengklaim perusahaan raksasa di bidang digital dan teknologi informasi asal Amerika Serikat, Apple, merupakan satu di antaranya.

Dia berharap, masuknya Apple dapat memicu perusahaan raksasa digital dan teknologi informasi lainnya juga masuk ke dalam Digital Hub.

Terlebih, kerja sama yang terjalin dengan perusahaan negeri Paman Sam itu yakni dengan pusat divisi riset dan pembangunan (RnD).

"Sekarang ini dengan Apple RnD, kita sudah agak lega karena sudah dapat tenant yang agak besar," kata Michael.

Group CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja (tengah) bersama dengan jajaran direksi Sinar Mas Land dan Arsitek Digital Hub Jason Pomeroy (paling kiri), setelah konferensi pers di BSD City, Selasa (21/6/2016)Ridwan Aji Pitoko/Kompas.com Group CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja (tengah) bersama dengan jajaran direksi Sinar Mas Land dan Arsitek Digital Hub Jason Pomeroy (paling kiri), setelah konferensi pers di BSD City, Selasa (21/6/2016)
Selain Apple, sejumlah perusahaan digital dan teknologi informasi lainnya juga telah masuk ke dalam kawasan yang akan dijadikan 'Silicon Valley' versi Indonesia itu.

Mereka adalah MyRepublic, Sale Stock, Orami, evhive, Purwadhika, GeeksFarm dan Plug and Play.

Menurut Michael, ada sejumlah perusahaan IT baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, yang kini tengah dijajaki kerja samanya. Namun, Michael masih enggan membuka identitas perusahaan mana saja yang dimaksud.

Posisi pertama

Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung mengatakan kondisi aktual BSD City dengan berbagai rencana pembangunan infrastrukturnya seperti Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Jalan Tol Serpong-Balaraja, dan kereta Serpong-Bandara Internasional Soekarno-Hatta, senantiasa menjadi pilihan pertama para pencari rumah dari berbagai kawasan Jadebotabek.

Ilustrasi rumahBrianAJackson Ilustrasi rumah
“Dalam tiga tahun terakhir, BSD City selalu di peringkat atas mengalahkan kawasan lainnya. Alasan mereka adalah karena kawasan ini mudah diakses,” ujar Untung.

Tak pelak, prospek kawasan ini ke depan adalah tawaran hidup dengan tingkat kualitas kenyamanan yang semakin tinggi. Untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, warga penghuni tinggal jalan kaki (walking distance), atau memanfaatkan fasilitas moda transportasi intra-kawasan.

Bila ingin beraktivitas lebih jauh, warga penghuni dapat memilih bus BSD TransCity yang menghubungkan BSD City dan jakarta dengan tarif murah.

“Karena kemudahan inilah, pasokan rumah yang tersedia untuk dijual di pasar sekunder sangat sedikit, sementara permintaan demikian tinggi. Akibatnya harga jual terus merangkak naik,” tutur Untung.

Ilustrasi.shutterstock Ilustrasi.
Hal senada dikatakan pengamat properti dari Indonesia Property Watch Ali Tranghanda. Menurut dia posisi BSD City yang sangat strategis ini belum tergeser oleh wilayah manapun. BSD City terus konsisten dalam memperbaiki, dan menciptakan peluang-peluang baru demi kenyamanan penghuninya.

“Tak heran hingga saat ini BSD City selalu diincar pembeli dan investor, menjadi top of mind di benak masyarakat,” kata Ali.

Ali memprediksi pertumbuhan harga properti di BSD City akan semakin tinggi bila seluruh infrastruktur berbasis jalan dan rel yang sekarang tengah dibangun, rampung dalam beberapa tahun ke depan.

Ilustrasiwww.shutterstock.com Ilustrasi
Namun, karena tahun 2018 adalah tahun politik, pertumbuhan harganya akan tertahan sedikit di angka sekitar 8 persen.

Meski tidak setinggi beberapa tahun lalu yang bisa mencapai 20 persen, Ali mengatakan, pertumbuhan harga ini terus merangkak naik. Tahun lalu masih berada pada kisaran 6 persen.

"Sementara wilayah lainnya, sama-sama di Serpong, hanya mencapai 6 persen dan rata-rata 4 persen," kata Ali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau