Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Seoullo 7017", Model Jalur Pedestrian Humanis Masa Kini

Kompas.com - 18/10/2017, 11:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

Berkelanjutan

Filosofi pembangunan Seoullo 7017 diawali gagasan bahwa keindahan tidak dapat dipisahkan dari unsur sejarah yang melekat di dalamnya. Melalui Seoullo 7017, Seoul ingin mengutamakan kota berkelanjutan dan bukan sebaliknya, mengembangkan secara asal dan merusak masa depan kota.

Untuk proyek Seoullo 7017 ini, pemerintah Seoul mengadakan kompetisi desain internasional pada Januari 2015, dan terpilih desain oleh Winy Maas sebagai pemenang.

Winy Maas adalah arsitek kelas internasional dan pernah memenangkan Amsterdam Art Prize pada 2004. Beberapa karya terkenalnya adalah Maquinnext (2012) di Barcelona dan Market Hall (2014) di Rotterdam.

Winy Maas berkata,”Jalan layang di Seoul ini sangat unik, sering kali dibandingkan dengan Highline di New York. Padahal, keduanya berbeda dalam banyak hal, ukurannya berbeda, tinggi, dan konteksnya juga berbeda. Saya pikir proyek ini (Seoullo 7017) lebih menarik, saya suka ide untuk mengubah fungsi jembatan layang,” paparnya seperti dilansir Business Insider, Selasa (10/10/2017).

Sedikitnya 24.000 pohon dan tanaman dari 240 spesies dan 50 famili endemik tertanam di Seoullo 7017.  Selain itu, pusat informasi, gerai suvenir, kafe, kedai roti, dan ruang pameran juga dapat dinikmati warga Seoul di kawasan pedestrian itu.

Menurut Wali Kota Seoul Park Won-soon, pengubahan fungsi jembatan layang kendaraan menjadi khusus pejalan kaki adalah upaya untuk merevitalisasi daerah pusat kota yang masih terbelakang.

"Kami terus berupaya membuat Seoullo 7017 menjadi tempat favorit berkumpulnya orang-orang, yang dapat berperan sebagai katalisator bagi pembaruan dan kebangkitan kembali wilayah itu dan sekitarnya,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com