Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Smartify", Aplikasi Panduan Menikmati Karya Seni

Kompas.com - 09/10/2017, 10:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Sumber Dezeen

LONDON, KompasProperti - Sebuah aplikasi baru memungkinkan pengguna untuk langsung mengidentifikasi dan mengakses informasi karya seni, hanya dengan memindainya dengan gawai pintar.

Cara kerjanya mirip seperti aplikasi yang mengidentifikasi sebuah lagu sehingga diketahui judul dan penyanyinya.

Aplikasi bertajuk Smartify ini juga dapat mengungkapkan judul dan artis dari ribuan karya seni.

Smartify sudah digunakan di lebih dari 30 galeri dan museum besar di dunia, termasuk Galeri Nasional di London, Rijksmuseum di Amsterdam, The Met di New York dan LACMA di Los Angeles.

Perusahaan menolak untuk mengungkapkan dengan rinci bagaimana cara kerjanya. Namun cara kerjanya digambarkan dengan menggunakan "sidik jari visual" untuk membedakan setiap karya seni yang ada.

"Kami memindai karya seni menggunakan foto atau gambar digital dan kemudian membuat sidik jari digital dari karya seni, yang berarti gambar itu direduksi menjadi serangkaian titik dan garis digital," jelas co-founder Anna Lowe.

Saat pengguna mencoba aplikasi terhadap karya seni, aplikasinya menganalisis karya seni tersebut dan mencocokkannya dengan gambar yang telah dipindai.

Aplikasi ini memberi pengguna informasi terperinci tentang bagian yang mereka lihat, bahkan hasil wawancara dengan artis.

Tujuannya adalah untuk menawarkan cerita yang lebih manusiawi, bukan deskripsi kering yang khas dari panduan audio dan katalog.

Lowe menggambarkannya sebagai seorang teman yang antusias dan berpengetahuan, kemudian memberi tahu lebih banyak tentang sebuah karya seni tersebut kepada pengguna aplikasi.

Ia mengaku, ide muncul karena dirinya senang mengunjungi museum dan galeri, untuk melihat seni.

"Kami mengembangkan pemahaman dan hubungan yang jauh lebih dalam dengan sebuah karya seni saat kami mempelajarinya tentang konteks dan konteksnya," kata Lowe.

SmartifyDezeen Smartify

Aplikasi saat ini tidak mengenali karya seni yang tidak tersimpan di database-nya, namun perusahaan tersebut berharap dapat mengubahnya di masa depan.

Smartify juga berkolaborasi dengan organisasi nirlaba, Wikimedia Foundation, untuk memanfaatkan galeri gambar Wikipedia, yang membantu meningkatkan efektivitas teknologi pengenalan citra.

Pengguna dapat menyimpan karya seni favorit mereka dan membaginya dengan komunitas daring Smartify.

Dengan fitur "favorite", pengguna bisa mendapat rekomendasi karya seni lain yang menurut pengguna mungkin diinginkan atau disukai.

Perusahaan berharap proyek tersebut akan membingkai ulang penggunaan gawai di galeri, yakni sebagai sebuah objek yang melengkapi dan bukan gangguan.

"Kami ingin memberikan informasi dengan cara yang paling elegan, mudah diakses dan tidak mengganggu," sebut Lowe.

Ia berharap aplikasinya akan mendorong lebih banyak orang untuk memikirkan seni visual dan mau mengunjungi museum.

Dengan demikian, pengguna dapat mendukung keberlangsungan museum umum dan karya seniman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com