Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tangan Arsitek, Proyek Infrastruktur Bisa Jadi Destinasi Wisata

Kompas.com - 13/07/2017, 11:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pembangunan proyek infrastruktur yang tengah digalakkan pemerintah bisa memiliki nilai tambah selain dari fungsi utamanya.

Arsitek Yori Antar mengaku tengah mempromosikan arsitektur kepada Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kementerian PUPR sudah jelas, sekarang mereka ingin proyek PUPR juga mendapat sentuhan tangan arsitek khususnya arsitek yang mengadopsi kelokalan supaya proyek-proyek itu bisa jadi destinasi wisata," ujar Yori kepada KompasProperti di Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Yori mencontohkan, ketika Kementerian PUPR mengerjakan pembangunan jembatan, proyek tersebut bisa menjadi ikon di daerah tidak hanya dilihat sebagai bangunan dari beton saja.

Jembatan Klodran di Tol Solo-KertosonoRODERICK ADRIAN MOZES/Kompas.com Jembatan Klodran di Tol Solo-Kertosono
Menurut dia, dengan hanya menambah sedikit sentuhan visual dan arsitektur, semua jadi menarik.

"Bayangkan ada proyek jembatan di Papua itu nilainya lebih dari Rp 1 triliun, kalau cuma jadi beton saja sayang. Padahal itu potensial untuk jadi proyek pariwisata, memberdayakan masyarakat," jelas Yori.

Selain berfungsi sebagai struktur dan memiliki kekuatan, proyek jembatan bisa membanggakan daerah tersebut bahkan negara.

Yori melanjutkan, hampir bisa dipastikan bahwa model-model jembatan di dunia sama saja. Tetapi, sebaiknya, kalau ada jembatan baru di suatu daerah dirancang dengan mempertimbangkan keunikan dan kekhasannya.

Sentuhan arsitek pada suatu proyek juga tidak menambah anggaran jika memang direncanakan sejak awal.

Suasana malam di sekitar Jembatan Soekarno di Manado, Sulawesi Utara Kamis (25/6).KOMPAS/HERU SRI KUMORO Suasana malam di sekitar Jembatan Soekarno di Manado, Sulawesi Utara Kamis (25/6).
"Bisa saja dirancang bagaimana desainnya, bagaimana ragam hiasnya. Kalau baru di belakang, jembatan sudah jadi kemudian baru dipikirkan (desain arsitekturnya) sih memang menambah anggaran," jelas Yori.

Ia melanjutkan, proyek infrastruktur berskala besar yang selama ini sudah mengakomodasi sentuhan arsitek, menjadi ikon di suatu daerah dan bahkan mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata.

Kalau desain infrastruktur tidak diatur, justu akan terlihat berantakan dan tidak keruan. Pada akhirnya kawasan menjadi tidak menarik.

"Makanya master urban planning, urban plan itu perlu," tuntas Yori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau