Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Tol Brebes Timur-Pemalang-Batang Dinilai Sangat Buruk

Kompas.com - 21/06/2017, 22:36 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SEMARANG, KompasProperti - Pengamat transportasi Darmaningtyas mengatakan kecelakaan yang terjadi di ruas tol darurat Brebes Timur-Pemalang dan Pemalang-Batang jelang Lebaran 2017, karena dua hal utama.

Baca: Meski Sempat Ambles, Ruas Pemalang-Batang Sudah Bisa Dilalui

Pertama adalah kualitas konstruksi yang sangat buruk, terutama di bagian akhir jalur Pemalang-Batang yakni exit Gringsing.

"Konstruksinya dibuat asal-asalan dan tergesa-gesa. Kualitasnya sangat buruk. Saya berani jamin, H+2 jalan ini sudah rusak berat," tutur Darmaningtyas kepada Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com dan Otomania.com, Rabu (21/6/2017).

Hal ini diperkuat kesaksian Suharno, pemudik asal Depok yang menempuh perjalanan 12 jam menuju Solo.

Menurut Suharno, ruas tol fungsional paling buruk yang digunakan sementara adalah Pemalang-Batang.

"Banyak cor-coran semen yang terkelupas. Kalau hujan bisa menyebabkan kecelakaan," kata dia.

Sementara hal kedua yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di ruas tol darurat tersebut, lanjut Suharno, adalah kendali pemudik yang juga buruk. Karena kelelahan, para pemudik ini mengantuk dan kehilangan konsentrasi, sehingga kejadian buruk tak bisa dihindari. 

Tol Brebes Timur-Pemalang, dan Pemalang-Batang merupakan dua ruas yang difungsikan secara darurat pada Senin (19/6/2017). 

Sebelum dibuka sementara, menurut Darmaningtyas, pemerintah sudah diingatkan sebulan sebelumnya atau tepatnya 17 Mei 2017, agar tidak memfungsikan tol darurat tersebut.

"Namun, peringatan saya tidak digubris pemerintah. Mereka tetap pada keputusan politiknya. Padahal, fungsionalisasi tol darurat ini sangat berbahaya," tutur Darmaningtyas.

Namun begitu, kata Darmaningtyas, karena sudah kadung difungsikan, kendali keamanan dan keselamatan bergantung pada pengendara atau pemudik.

Jika pemudik mematuhi rambu lalu lintas, misalnya kecepatan kendaraan maksimal hanya 40 kilometer per jam, dan tidak menyalip, tidak akan terjadi kecelakaan.

Hilda B Alexander/Kompas.com Arah keluar Jalan Tol Pejagan-Pemalang bersimpangan dengan Jalan Raya D.I Panjaitan yang jadi bagian Jalur Pantai Utara (Pantura). Kondisi jalan di sekitar persimpangan rusak, berpotensi bikin macet saat dilalui para pemudik.
"Akan tetapi, sebaiknya pengelola tol juga membuka jalan fungsional ini hanya siang hari. Sangat berbahaya jika berlaku 24 jam," ujar Darmaningtyas.

Sejatinya, tol fungsional sepanjang 110 kilometer yang membentang dari Brebes Timur hingga Gringsing tersebut merupakan tol sementara.

Usai balik Lebaran 2017, jalur ini akan dihancurkan untuk dibangun kembali dengan struktur yang lebih permanen.

"Selain itu, Jalan Tol Pejagan-Pemalang juga dirancang untuk memecah kemacetan yang terjadi di Brebes Timur," tambah Darmaningtyas.

Dengan dioperasikannya tol yang dimiliki PT Pejagan Pemalang Toll Road dan PT Pemalang Batang Toll Road ini, pintu keluar bertambah variatif yakni Beji, Bojong, dan Kandeman, sehingga bisa memecah kepadatan arus kendaraan.

Simak laporan multimedia dan interaktif dari Tim Kompas.com terkait informasi seputar jalur mudik dalam format Visual Interaktif Kompas (VIK) di http://vik.kompas.com/merapah-trans-jawa-2/

 

Kompas Video Kompas.com - Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com dan Otomania.com kembali memantau perkembangan pembangunan Tol Brebes Menuju Pemalang. Tim akan menelusuri ruas Tol baru dari Brebes hingga Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com