Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Internal Masih Jadi Andalan Pengembang Bangun Perumahan

Kompas.com - 21/05/2017, 22:21 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pengembang masih mengandalkan dana internal untuk membangun proyek-proyek properti residensial. 

Demikian hasil survei harga properti residensial Bank Indonesia (BI) untuk kuartal I tahun 2017.

Menurut BI, sebanyak 54,14 persen pengembang merogoh kocek internal perusahaan dan menjadikannya sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan perumahan.

Sumber dana internal tersebut sebagian berasal dari modal disetor (26,90 persen), menyusul laba ditahan sebesar 23,94 persen, lainnya 2,05 persen dan gabungan modal atau joint venture 1,25 persen.

Sementara pengembang yang lebih memilih memanfaatkan pinjaman perbankan sebagai sumber pembiayaan utama sebanyak 35,54 persen.

Selanjutnya, pengembang yang menggunakan dana konsumen sebagai andalan sebanyak 8,80 persen.

Salah pengembang yang memanfaatkan dana internal perusahaan sebagai sumber pembiayaan adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Menurut Direktur Utama SMRA Adrianto P Adhi, untuk mengembangkan produk perumahan terbarunya yakni The Orchard Bekasi, perseroan memanfaatkan internal cashflow

"Itu masih jadi andalan. Di samping dana dari hasil penjualan. Terkait perkuatan struktur finansial dari pinjaman perbankan, itu jika dibutuhkan ya. Kita lihat dinamika pasar seperti apa," ujar Adrianto menjawab KompasProperti, Sabtu (21/5/2017).

The Orchard merupakan produk hunian terbaru yang dikembangkan di atas lahan seluas 30 hektar. Terdapat lima klaster yang masing-masing berisi 300 unit. 

Klaster perdana yang diluncurkan pada Sabtu (21/5/2017) adalah Burgundy yang terjual 128 unit dengan nilai penjualan Rp 198 miliar.

Baca: Summarecon Raup Rp 198 miliar dalam 3 Jam

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com