Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Kereta Cepat, Thailand-Malaysia Bimbang Pilih China atau Jepang

Kompas.com - 07/02/2017, 15:21 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

"(Rencana dari) tim Jepang didasarkan pada standar Jepang tapi (kereta api ini) tidak akan berada di Jepang dan kami tidak sekaya orang Jepang," kata Arkhom.

Ia beralasan, Jepang harus berkompromi pada standar selain keamanan, untuk dapat mewujudkan proyek di Thailand.

Sebuah perusahaan patungan akan menjadi "win-win solution" dengan rasio investasi yang masih dibahas lebih lanjut.

Konstruksinya direncanakan berlangsung dalam dua tahap. Pertama, jalur yang menghubungkan Bangkok dan Phitsanoluk dan membentang 380 kilometer, akan mulai pada tahun 2019.

Pekerjaan setelahnya dijadwalkan dimulai setahun kemudian. Seluruh rute ditargetkan selesai pada 2023.

Sementara itu, proyek Sino-Thai akan memulai putaran pertama penawaran untuk konstruksi pada Maret.

Tahun lalu, pemerintah Thailand mengatakan akan membiayai proyek itu, dan fokus hanya pada 250 kilometer antara Bangkok dan kota timur laut Nakhon Ratchasima.

Keputusan ini dilontarkan setelah gagal menyetujui suku bunga pinjaman dari China.

Arkhom mengatakan 620 kilometer tersisa, dari Nakhon Ratchasima ke Nong Khai masih dibahas "di atas meja".

"Kami harus menjaga proyek ini berjalan seperti yang dijanjikan, walaupun mungkin ada beberapa penundaan," sebut Arkhom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com