Sementara lantai dua seluas 72 meter persegi digunakan untuk perpustakaan.
Basuki mengatakan, bangunan rumah apung tidak mempunyai masalah berarti. Rekayasa teknologi yang dikembangkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat.
Teknologi baja ringan misalnya masih bisa dikembangkan untuk pemenuhan perumahan.
“Banyak teknologi ringan apung yang dipakai. Jadi, tidak ada kendala berarti. Kalau hari ini turun hanya karena air pasang surut saja,” tambahnya.
Basuki bertekad bakal menyulap kawasan Tambak Lorok menjadi daerah sentra wisata seperti halnya yang ada di Surabaya, maupun Malang.
Perubahan wajah Tambak Lorok merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo untuk menjadikan kawasan pesisir menjadi layak huni.
"Jadi tempat wisata, di Surabaya ada Malang rumah yang dicat warna-warni jadi wisata. Jadi ini bisa," kata dia.
Baca juga: Rumah Apung di Semarang Bakal Jadi Kawasan Wisata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.