Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan di Indonesia Kalah Efisien Dibandingkan Singapura!

Kompas.com - 30/09/2016, 16:47 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

"Ya, saya pikir ada tiga pihak yang harus dilibatkan, yaitu penyedia teknologi, masyarakat, dan pemerintah," kata Melinette kepada Kompas.com, Senin (26/9/2016).

Penyedia teknologi, ucap dia, berperan menyajikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan. Bangunan di Indonesia bisa jadi membutuhkan strategi pengelolaan energi yang berbeda dengan Singapura atau negara lain.

Selain itu, Individu, pemilik rumah, pemilik gedung, pengelola hotel, dan pemimpin bisnis pun perlu sadar juga siap mengimplementasikan program efisiensi energi. Menurut Melinette, mereka akan sadar dengan sendirinya jika program efisiensi ini bisa berpengaruh langsung terhadap "dompet" mereka.

"Efisiensi energi dalam satu gedung bisa memotong biaya hingga 30 persen sehingga return of investment bagi pengusaha menjadi masuk akal. Pengelola gedung pun akan mau mengeluarkan uang sedikit lebih banyak untuk penghematan sebanyak ini," ujar Melinette.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah pun perlu terlibat langsung dengan merancang beragam kebijakan agar program efisiensi energi ini menjadi kultur di masyarakat.

"Kultur dan pola pikir (hemat energi) tidak jatuh begitu saja dari langit. Kultur berasal dari kemauan. Kultur ini dibangun melalui hubungan antara pemerintah dan masyarakat," lanjut Melinette.

Dia mengatakan bahwa kebijakan pemerintah Indonesia saat ini untuk mensubsidi energi sebenarnya kurang memiliki nilai edukasi bagi masyarakat.

"Memang pemerintah melakukan itu untuk kesejahteraan rakyat dan hal ini bagus. Kita semua ingin masyarakat mendapat energi murah. Tapi dampaknya terhadap aspek kultural, masyarakat cenderung kurang peduli terhadap efisiensi energi," kata Melinette.

Dia mencontohkan salah satu kebijakan yang berhasil mendorong kultur hemat energi oleh pemerintah Perancis. Gedung, apartemen, dan vila di sana memiliki peringkat dari A, B, C, D, sampai E. Peringkat ini menunjukkan tingkat efisiensi energi pada bagunan.

Harga jual bangunan, lanjut Melinette, bisa tinggi atau rendah tergantung peringkat yang disandang. Apartemen peringkat A, misalnya, lebih tinggi harga jualnya dibanding peringkat B.

"Kebijakan ini terbukti efektif mendorong banyak penghematan dan efisiensi energi dari masyarakat di semua lapisan di Perancis," ucap Melinette.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com