JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden "Brexit" atau peristiwa macetnya kendaraan sepanjang puluhan kilometer di gerbang tol keluar Brebes Timur seolah menjadi teguran buat pemerintah untuk semakin mempercepat kinerjanya dalam membangun Tol Trans Jawa.
Oleh karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bertekad mempercepat pembangunan tol dari Pemalang hingga Semarang.
“Perkembangan (pembangunan) Tol Trans Jawa bagus, Pemalang-Batang juga Batang-Semarang yang sempat terkendala sudah kita ambil alih, dan kita harapkan selesai 2018,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Senin (11/7/2016).
Bukan hanya jalan tol yang menjadi fokus Basuki, melainkan juga menyelesaikan pembangunan jalan lingkar utara Tegal-Brebes dan penanganan perlintasan sebidang antara jalan dengan rel kereta di Paguyangan yang berada di lintas Selatan.
Upaya itu dilakukan Basuki untuk mengurai kepadatan arus mudik yang bisa saja terjadi pada tahun depan.
“Saya janji akan segera memprioritaskan dan merealisasikan pembuatan underpass atau jalan tembusan. Underpass ini bisa lebih murah disbanding pembuatan fly over. Targetnya sebelum lebaran tahun depan sudah selesai,” jelas dia.
Setali tiga uang dengan Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W Husaini mengungkapkan, jalan tol hingga Pemalang sudah bisa digunakan pada lebaran 2017.
Sedangkan untuk Tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang, Hediyanto meyakini progresif pembangunannya meskipun baru berupa jalan kerikil dengan lebar 8-10 meter.
“Untuk Batang-Semarang yang panjangnya 75 kilometer, 50 persen tanah sudah bebas, makanya segera kita mulai konstrukisnya, begitu juga untuk yang Pemalang-Batang sepanjang 40 kilometer kita forsir pekerjaan disitu,” tandas dia.