Pasalnya, di ruas Bawen-Salatiga dan Solo-Sragen, belum dilengkapi dengan rampu penerang jalan, dan marka serta rambu lainnya. Tempat istirahat (TI) pun masih dibangun secara darurat.
Karena itu, pengelola ruas tol keduanya menyarankan kepada para pemudik yang berkendara untuk ekstra waspada, konsentrasi, dan senantiasa menjaga stamina agar tetap fit.
"Kelelahan luar biasa akan dialami pemudik yang melakukan perjalanan panjang dari Jakarta ke arah timur maupun sebaliknya. Karena itu kehati-hatian adalah nomor satu, dan kami sarankan kecepatan maksimal berkendara di jalur Solo-Sragen adalah 40 kilometer per jam," papar Thorry.
Indriyono menambahkan, curah hujan yang masih kerap terjadi akan membuat jalur alternatif Bawen-Salatiga juga butuh perlakuan ekstra pengendara. Jalur ini bakal dipenuhi lumpur dan membuat licin jalan beton yang baru dibangun.
Hal itu dimungkinkan karena sebagian besar area pengembangan ruas Bawen-Salatiga masih berupa lahan terbuka. Sudah begitu berkelok dan berkontur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.