Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2016, 03:30 WIB
|
EditorHilda B Alexander

Jalan Tol Solo-Ngawi mempunyai panjang lintasan 90 kilometer. Terbagi atas dua pengerjaan. Sepanjang 20 kilometer pertama ruas Kartosuro-Karanganyar dibangun pemerintah dengan dana APBN. Saat ini progresnya sudah 85 persen.

Sedangkan untuk 70 kilometer lainnya yang dikerjakan PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) baru menunjukkan kemajuan 30 persen.

SNJ akan membangun 4 tempat istirahat (TI) Tipe A yang masing-masing dilengkapi SPBU, mushola, tempat parkir dan area makan serta minum.

Serupa dengan ruas Bawen-Salatiga, jalur Solo-Sragen juga masih masuk kategori fungsional. Direktur Teknik SNJ Thorry Hendrarto menjelaskan, ruas Solo-Sragen akan dibuka untuk arus mudik yang dimulai pada 29 Juni-6 Juli dan arus balik pada 7 Juli-13 Juli 2016, mulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Baik Thorry maupun Indriyono mengungkapkan, kedua ruas tol tersebut belum laik dan dimanfaatkan secara penuh karena belum sempurna seperti halnya tol yang sudah dioperasikan.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Suasana ruas jalan tol Bawen-Salatiga, Jawa Tengah, difoto dari udara, Minggu (26/6/2016). Ruas yang merupakan bagian dari Tol Trans-Jawa itu rencananya akan dibuka sementara untuk alternatif jalur mudik mulai H-7 Lebaran.
Pasalnya, di ruas Bawen-Salatiga dan Solo-Sragen, belum dilengkapi dengan rampu penerang jalan, dan marka serta rambu lainnya. Tempat istirahat (TI) pun masih dibangun secara darurat.

Karena itu, pengelola ruas tol keduanya menyarankan kepada para pemudik yang berkendara untuk ekstra waspada, konsentrasi, dan senantiasa menjaga stamina agar tetap fit.

"Kelelahan luar biasa akan dialami pemudik yang melakukan perjalanan panjang dari Jakarta ke arah timur maupun sebaliknya. Karena itu kehati-hatian adalah nomor satu, dan kami sarankan kecepatan maksimal berkendara di jalur Solo-Sragen adalah 40 kilometer per jam," papar Thorry.

Indriyono menambahkan, curah hujan yang masih kerap terjadi akan membuat jalur alternatif Bawen-Salatiga juga butuh perlakuan ekstra pengendara. Jalur ini bakal dipenuhi lumpur dan membuat licin jalan beton yang baru dibangun.

Hal itu dimungkinkan karena sebagian besar area pengembangan ruas Bawen-Salatiga masih berupa lahan terbuka. Sudah begitu berkelok dan berkontur. 

Kompas Video Merapah Trans-Jawa, Kompas.com : Pejagan - Sragen

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+