SOLO, KOMPAS.com - Dua hari lagi, musim mudik tiba. Musim mudik yang biasa dimulai pada H-7 Lebaran ini jatuh pada hari Rabu (29/6/2016).
Saat itu, ribuan kendaraan berlomba-omba mendapatkan posisi terbaik di jalan raya, baik jalan tol, jalan bebas hambatan, mauoun di jalan-jalan utama sebagai urat nadi kota.
Tim Kompas.com, berkesempatan menjelajah enam ruas tol baru yang difungsikan dan dioperasikan secara penuh dengan tajuk ekspedisi "Merapah Trans-Jawa".
Penjelajahan dimulai pada Sabtu, 25 Juni 2016 dan akan berakhir pada Minggu, 3 Juli 2016.
Dari dua hari penjelajahan tersebut, Kompas.com, mendapati ruas-ruas tol baru yang belum sepenuhnya layak operasi, namun bisa difungsikan.
Kondisi aktual di lapangan untuk jalur alternatif ruas Bawen-Salatiga berupa wet lean concrete hingga Minggu (26/6/2016) sudah sebesar 98 persen.
"Insya allah nanti malam (Minggu malam, red) rampung, sehingga pada saat H-7 Lebaran sudah bisa difungsikan. Tetapi, ruas jalan ini hanya akan berfungsi pada pukul 06.00 WIB pagi hingga 17.00 WIB sore," tutur Manajer Proyek Tol Solo-Semarang Seksi III Bawen-Salatiga, Indriyono Darmawan kepada Kompas.com, Minggu (26/6/2016).
Dia menambahkan, belum maksimalnya fungsionalisasi ruas Bawen-Salatiga karena faktor geometrik yang ada saat ini dan minimnya penerangan jalan.
Ruas tol selanjutnya adalah Solo-Sragen yang dirancang sepanjang 25 kilometer dan merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Ngawi.
Sedangkan untuk 70 kilometer lainnya yang dikerjakan PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) baru menunjukkan kemajuan 30 persen.
SNJ akan membangun 4 tempat istirahat (TI) Tipe A yang masing-masing dilengkapi SPBU, mushola, tempat parkir dan area makan serta minum.
Serupa dengan ruas Bawen-Salatiga, jalur Solo-Sragen juga masih masuk kategori fungsional. Direktur Teknik SNJ Thorry Hendrarto menjelaskan, ruas Solo-Sragen akan dibuka untuk arus mudik yang dimulai pada 29 Juni-6 Juli dan arus balik pada 7 Juli-13 Juli 2016, mulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Baik Thorry maupun Indriyono mengungkapkan, kedua ruas tol tersebut belum laik dan dimanfaatkan secara penuh karena belum sempurna seperti halnya tol yang sudah dioperasikan.
Karena itu, pengelola ruas tol keduanya menyarankan kepada para pemudik yang berkendara untuk ekstra waspada, konsentrasi, dan senantiasa menjaga stamina agar tetap fit.
"Kelelahan luar biasa akan dialami pemudik yang melakukan perjalanan panjang dari Jakarta ke arah timur maupun sebaliknya. Karena itu kehati-hatian adalah nomor satu, dan kami sarankan kecepatan maksimal berkendara di jalur Solo-Sragen adalah 40 kilometer per jam," papar Thorry.
Indriyono menambahkan, curah hujan yang masih kerap terjadi akan membuat jalur alternatif Bawen-Salatiga juga butuh perlakuan ekstra pengendara. Jalur ini bakal dipenuhi lumpur dan membuat licin jalan beton yang baru dibangun.
Hal itu dimungkinkan karena sebagian besar area pengembangan ruas Bawen-Salatiga masih berupa lahan terbuka. Sudah begitu berkelok dan berkontur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.