Sementara "naga" lainnya adalah Djarum Group. Melalui PT Bukit Muria Jaya Estate, mereka membangun Karawang Resinda seluas 300 hektar yang dilengkapi hotel bintang empat senilai Rp 300 miliar.
Portofolio Djarum Group di Jakarta adalah Grand Indonesia Shopping Town yang diklaim sebagai pusat belanja kelas atas terluas dengan dimensi 130.000 meter persegi, Menara BCA, Hotel Indonesia Kempinski, Kempinski Residence, dan WTC Mangga Dua.
Pemain lainnya yang tak kalah besar adalah Lippo Group. Mereka membangun Karawang Jabar Industrial Estate. Sebelumnya imperium bisnis milik klan Riady ini membesut St Moritz Penthouse and Residences, Kemang Village, Holland Village, dan Thamrin 20.
Demikian halnya dengan Sinarmas Land. Portofolio properti mereka di Karawang adalah Karawang International Industrial City.
Di Jakarta, Sinarmas Land telah membangun banyak properti dengan nilai triliunan Rupiah. Sebut saja Sinarmas Land Plaza, Wisma Eka Jiwa, ITC Mangga Dua, Mal Mangga Dua, ITC Cempaka Mas, ITC Kuningan, Mal Ambassador, dan Plaza Indonesia.
Mereka jugalah yang membangun Grand ITC Permata Hijau, ITC Fatmawati, Harco Mas Mangga Dua, Grand Hyatt dan Le Grandeur.
Kehadiran para raksasa ini, dalam kacamata CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono semakin menahbiskan Karawang sebagai kawasan potensial.
Karawang semakin dilirik mengingat kabupaten ini juga bakal dilintasi kereta api cepat Jakarta-Bandung.
"Selain itu, dekat Karawang juga bakal dibangun Bandara Kertajati, dan pelabuhan laut skala internasional baru Cilamaya. Hal ini yang akan mendorong Karawang potensial dan siap bersaing dengan kawasan lainnya," papar Hendra kepada Kompas.com, Senin (20/6/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.