Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Harga Properti di Karawang Tembus Miliaran Rupiah

Kompas.com - 20/06/2016, 23:35 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Banyak orang mengernyitkan dahi, tak jarang pula yang berdecak kagum saat PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) meraup penjualan Rp 260 miliar untuk klaster perdana mereka Advani Home di Kabupaten Karawang, yang dipasarkan Rp 690 juta-Rp 1,4 miliar per unit.

Kok bisa harga rumah di Karawang yang notabene bukanlah kawasan yang termasuk dalam radar utama investasi properti tersebut menyentuh level miliaran Rupiah?

Baca: Dalam 3 Jam, Summarecon Raup Rp 260 Miliar

CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, memberikan jawaban masuk akal. Menurut dia, harga rumah kelas menengah ke atas yang diawali pengembangannya oleh PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melalui Grand Taruma Karawang sudah bertengger di atas angka Rp 1 miliar.

"Jadi, wajar bila rumah-rumah yang ditawarkan SMRA dibanderol dengan harga sebesar itu dan laku terjual," ujar Hendra kepada Kompas.com, Senin (20/6/2016).

Bahkan, Vice President Corporate Marketing APLN Indra W Antono mengungkapkan, harga aktual rumah-rumah di Grand Taruma Karawang saat ini berada pada posisi Rp 1,2 miliar untuk tipe 69/126, dan Rp 3,7 miliar untuk tipe 235/300.

Baca: Harga Lahan di Karawang Meroket 100 Persen

Mereka yang membeli hunian tersebut, kata Indra, adalah warga Karawang dan sekitarnya serta para ekspatriat yang bekerja di perusahaan-perusahaan multinasional yang membuka pabriknya di kawasan-kawasan industri.

PRM Menteri Perindustrian Saleh Husin mendengarkan penjelasan dari Wakil Presiden Direktur PT Gajah Tunggal Budhi Santoso Tanasaleh mengenai Fasilitas Uji Produk Ban (Proving Ground) milik PT Gajah Tunggal disaksikan Presiden Direktur PT Gajah Tunggal Christopher Chan Siew Choong di Karawang, 19 Mei 2016.
"Mereka membeli atas nama perusahaannya masing-masing atau perwakilan di Indonesia," imbuh Indra.

Angka miliaran Rupiah, dalam kacamata Hendra, wajar adanya. Pasalnya, Karawang berada di koridor timur yang merupakan salah satu konsentrasi industri yang sedang “naik daun” dan mengakomodasi beberapa manufaktur asing.

Tercatat Toyota, Sharp, L'Oreal, Yamaha, Horiguchi Engineering Indonesia, Fujita, Hagihara, Dai-Ichi, Panasonic, dan lain-lain.

Kawasan ini juga mempunyai komunitas ekspatriat Jepang dan cadangan lahannya masih luas. Karena itu, prospek ke depan adalah menjadi kawasan industri besar, menyaingi Bekasi dengan Cikarangnya.

Selain itu, Karawang prospektif untuk pengembangan perumahan, apartemen servis, kondominium serta ritel untuk memfasilitasi ekspatriat yang bekerja di kawasan ini juga terbuka lebar.

Posisi Karawang juga diuntungkan karena bakal terkoneksi jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Pemerintah juga merencanakan membangun Karawang Wetan, atau Cilamaya, sebagai pelabuhan laut masa depan untuk mengakomodasi logistik kota Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga: Karawang Makin Digoyang Pengembang Raksasa

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau