Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Naga Penguasa Jakarta Beradu Perkasa di Karawang

Kompas.com - 21/06/2016, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Karawang memang belumlah sebeken Serpong, atau kawasan lainnya macam Bekasi, dan Cikarang. 

Namun, kabupaten seluas 1.652 kilometer persegi dengan jumlah populasi 2,28 juta jiwa (2014) itu, kini semakin dilirik pengembang dan investor properti. 

Hal ini dimungkinkan karena di Karawang sektor industrinya terus tumbuh yang ditandai pendirian pabrik-pabrik baru oleh perusahaan domestik dan multinasional di kawasan-kawasan industri.

Saat ini, menurut data Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) setidaknya terdapat sembilan kawasan industri besar yakni Karawang International Industrial City (KIIC), Bukit Indah City, Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang Jabar Industrial Estate, Podomoro Industrial Park, Kawasan Industri Kujang, Karawang Industri Mitrakarawang, GT Tech Park Karawang, dan Artha Industrial Hill.

Mereka mempekerjakan ribuan karyawan dan ekspatriat yang pada gilirannya mendongkrak kebutuhan akan hunian dan juga komersial.

Menurut Director of Economics and Planning Design+Planning PT Aecom Indonesia, Utami Prastiana, pengembangan hunian secara masif mulai terjadi sejak 2010. Dua tahun kemudian permintaan dan penjualan meroket tajam.

"Di koridor timur ini banyak infrastruktur baru yang dibangun, misalnya Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang), kemudan sekarang ada Tol Cikopo-Palimanan (Cipali)," kata Utami.

Berkat adanya infrastruktur ini, pasar perumahan terus meningkat yang kemudian diikuti sektor ritel. Selain itu, pasar industri yang terus tumbuh juga memicu menjamurnya hotel-hotel baru. Hal ini, terutama terjadi dalam kurun 2014-2015. 

Adapun pemain-pemain besar yang selama ini menguasai bisnis properti di Jakarta, mulai tergerak untuk mengubah orientasi ekspansinya ke Karawang.

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) contohnya. Mereka baru saja melansir Summarecon Emerald Karawang seluas 28 hektar. Tak sampai hitungan hari, sejumlah 453 unit rumah di klaster perdananya ludes terserap. 

Kawasan industri Karawang.
SMRA sebagaimana kita ketahui, merupakan penguasa Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang diyakini sebagai kawasan kepala naga.

Sebelumnya, Karawang menerima ekspansi PT Agung Podomoro Land Tbk (Tbk) pada tahun 2014. APLN mengakuisisi Grand Taruma Karawang, dan sukses menjual rumah dengan harga miliaran Rupiah.

Dalam waktu bersamaan, mereka juga mengembaangkan Podomoro Industrial Park seluas 500 hektar.

APLN merupakan raja apartemen di Jakarta dengan jumlah pengembangan mencapai tak kurang dari 9 proyek.

Menurut riset Colliers International Indonesia, APLN menguasai 52 persen dari total 171.000 unit apartemen yang ada di Jakarta sepanjang 2015.

Sementara "naga" lainnya adalah Djarum Group. Melalui PT Bukit Muria Jaya Estate, mereka membangun Karawang Resinda seluas 300 hektar yang dilengkapi hotel bintang empat senilai Rp 300 miliar. 

Portofolio Djarum Group di Jakarta adalah Grand Indonesia Shopping Town yang diklaim sebagai pusat belanja kelas atas terluas dengan dimensi 130.000 meter persegi, Menara BCA, Hotel Indonesia Kempinski, Kempinski Residence, dan WTC Mangga Dua. 

Pemain lainnya yang tak kalah besar adalah Lippo Group. Mereka membangun Karawang Jabar Industrial Estate. Sebelumnya imperium bisnis milik klan Riady ini membesut St Moritz Penthouse and Residences, Kemang Village, Holland Village, dan Thamrin 20.

Demikian halnya dengan Sinarmas Land. Portofolio properti mereka di Karawang adalah Karawang International Industrial City.

Di Jakarta, Sinarmas Land telah membangun banyak properti dengan nilai triliunan Rupiah. Sebut saja Sinarmas Land Plaza, Wisma Eka Jiwa, ITC Mangga Dua, Mal Mangga Dua, ITC Cempaka Mas, ITC Kuningan, Mal Ambassador, dan Plaza Indonesia.

Mereka jugalah yang membangun Grand ITC Permata Hijau, ITC Fatmawati, Harco Mas Mangga Dua, Grand Hyatt dan Le Grandeur.

Dokumentasi Resinda Hotel Resinda Hotel Karawang
Kehadiran para raksasa ini, dalam kacamata CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono semakin menahbiskan Karawang sebagai kawasan potensial.

Karawang semakin dilirik mengingat kabupaten ini juga bakal dilintasi kereta api cepat Jakarta-Bandung.

"Selain itu, dekat Karawang juga bakal dibangun Bandara Kertajati, dan pelabuhan laut skala internasional baru Cilamaya. Hal ini yang akan mendorong Karawang potensial dan siap bersaing dengan kawasan lainnya," papar Hendra kepada Kompas.com, Senin (20/6/2016). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau