Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Konsultan Properti, Biang Keladi Hancurnya Kawasan TB Simatupang"

Kompas.com - 14/06/2016, 02:29 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Demikian halnya dengan perizinan dan peruntukan kawasan, sepenuhnya merupakan wewenang Pemprov DKI Jakarta atau pemprov setempat di mana lokasi proyek akan dikembangkan.

"Selama pasar masih menangkap peluang ya pembangunan jalan terus. Kalau Pemprovnya tidak memberikan izin karena berpatokan pada RTRW ya proyek tidak akan jalan," sebut ferry.

Ferry juga menjelaskan, cara kerja konsultan properti tidak asal-asalan. Tetapi harus taat aturan sebagai nomor satu yang harus dipenuhi. Setelah itu yang dilihat adalah kelayakan secara bisnis. 

Pengembang punya rencana, kemudian konsultan properti memberikan masukan apakah secara pasar dan finansial layak untuk dikembangkan.

"Namun, sebelum sampai ke situ, kan diperlukan beragam perizinan. Kalau melanggar peraturan, izin tidak keluar atau proyek disegel. Sekarang yang kasih izin siapa?," tandasnya.

Kendati begitu, Ferry mengakui, kawasan Simatupang memang memiliki koefisien dasar bangunan (KDB) rendah. Di utara sekitar 30 persen dan sisi selatan hanya 20 persen.

Karena itu, banyak lahan yang ukurannya tanggung dan secara komersial tidak layak karena KDB-nya terlalu kecil. 

"Kami tidak akan memaksakan para pengembang untuk membangun jika secara aturan tidak memungkinkan," cetus Ferry.

Tetapi, kenyataannya di lapangan, berbeda. Biasanya pengembang suka ngotot cari jalan "pintas" dan celah demi mendapatkan keuntungan. 

"Itu dilakukan oleh pengembang nakal dan Pemprov DKI Jakarta sebelumnya sangat permisif. Beda dengan sekarang sangat ketat," ucap Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com