Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Konstruksi Indonesia Belum Siap Bersaing di Asia Tenggara

Kompas.com - 19/05/2016, 23:24 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Telah berlakunya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak akhir 2015 silam dianggap memberikan keuntungan bagi usaha jasa konstruksi di Indonesia.

Sekretaris Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI), Zali Yahya, mengatakan, salah satu keuntungan tersebut adalah membuka segala aset pasar konstruksi dan kesempatan bagi tenaga kerja asal Indonesia untuk berkiprah di ASEAN.

Namun begitu, terbukanya kesempatan itu tak lantas membuat usaha jasa konstruksi di Indonesia aman-aman saja.

"Tantangan yang dihadapi, justru akan semakin berat ke depannya," ujar Zali di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kamis (19/5/2016).

Salah satu tantangannya datang dari pasar yang makin terbuka.

Negara-negara di regional Asia Tenggara memang tak memiliki sumber daya alam sekaya Indonesia, tapi kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang mereka miliki justru lebih baik ketimbang di Indonesia.

"Malaysia dan Singapura punya pasar lebih kecil tetapi SDM-nya di bidang soft skill lebih terampil dibanding kita. Filipina juga sama tetapi SDM-nya banyak yang bekerja di level internasional," papar Zali.

Oleh sebab itu, Zali menilai sudah semestinya tenaga kerja konstruksi di Indonesia harus ditingkatkan kemampuannya agar bisa bersaing dengan negara-negara lain.

Hingga 2015 kemarin, jumlah tenaga kerja terkait jasa konstruksi adalah 5,4 juta orang atau 5,3 persen dari keseluruhan tenaga kerja di Indonesia.

Rinciannya, tenaga ahli 10 persen, tenaga terampil 30 persen, dan tenaga non-terampil 60 persen.

Dari angka-angka tersebut, kata Zali, jelas terlihat bahwa tenaga kerja konstruksi asal Indonesia masih banyak yang belum siap bersaing dengan tenaga kerja asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com