Karena itu, lanjut Farchan, meskipun properti apartemen di Yogyakarta terhitung baru, namun pihaknya sudah harus mengantisipasi potensi permasalahan yang timbul akibat hubungan pembeli atau pemilik apartemen dengan pengembang.
"Dengan membentuk CRM kami harapkan, hubungan antara kedua belah pihak atau pihak ketiga sekalipun berjalan dengan baik dan kalaupun ada masalah bisa dieliminasi sejak dini," tambah dia.
CRM di dalam organisasi Jogjakarta Artha Makmur, baru dibentuk dua bulan lalu.
Menurut CRM Manager PT Jogjakarta Artha Makmur Martinus Agung, CRM merupakan sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas pra penjualan dan pasca-penjualan.
Sistem informasi ini juga melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan pemilik atau penyewa dengan pengembang apartemen, termasuk di dalamnya adalah tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).
"Kehadiran CRM di Student Castle adalah untuk memastikan semua berjalan sesuai koridornya, sama-sama bertujuan melayani konsumen pemilik apartemen dan juga kepentingan pengembang," tutur Agung.
Karena itu, CRM juga mencakup metoda dan teknologi yang digunakan pengembang untuk mengelola hubungan mereka dengan konsumen pemilik apartemen.
Informasi yang disimpan kemudian dianalisa dan digunakan untuk mengelola agar tujuan tersebut tercapai dengan sasaran utama adalah meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas.
"Selama dua bulan menerapkan manajemen hubungan pelanggan ini, 39 kasus-kasus pengaduan atau masalah pada April lalu, sebagian besar atau 35 masalah dapat diselesaikan," tuntas Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.